Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tekstil PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) menargetkan kinerja keuangan konsolidasi akan bertumbuh mencapai 15 persen untuk keseluruhan tahun 2020.
Wakil Direktur Utama Pan Brothers Anne Patricia Sutanto menyatakan perseroan memprediksi pertumbuhan penjualan ekspor brand-brand internasional akan datar atau flat. Sementara itu, penjualan alat pelindung diri atau APD dan masker akan memberikan pendapatan yang signifikan.
“Tahun lalu sales kita sebesar US$665 juta, dan tidak ada APD. Tahun ini untuk global brand sekitar di angka itu dan selisih (pertumbuhan pendapatan) 15 persen adalah kurang lebih dari APD dan masker,” ujar Anne dalam pertemuan pers virtual pada Rabu (12/8/2020).
Anne mengakui target penjualan ekspor perseroan sebenarnya meleset dari perkiraan perseroan pada akhir tahun lalu akibat dari penjualan brand internasional yang flat.
Menilik dari laporan keuangan perseroan per 30 Juni 2020, perseroan mencatatkan kenaikan penjualan dari brand internasional Adidas, dan penurunan untuk brand Uniqlo dikarenakan pemesanan yang terjadi pada semester kedua.
“Secara overall, dari semua brand yang kita supply, itu mostly flat secara average. Naik turunnya bukan cuma karena salesnya tapi karena brandnya juga melihat beberapa item tidak cocok lagi untuk musimnya,” sambungnya.
Baca Juga
Selama periode awal penyebaran Covid-19, Anne mempertegas bahwa perseroan sama sekali tidak mengalami kendala pengiriman dari pelabuhan masing-masing negara.
Terkait pembagian dividen, Anne sendiri belum bisa banyak berkomentar mengingat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) belum terlaksana. Namun,dia berpandangan likuiditas perseroan sangat penting untuk bisa bertahan di tahun pandemi ini.
Di sisi lain, emiten bersandi saham PBRX itu perseroan menargetkan ekspor alat pelindung diri pada bulan September mendatang dengan beberapa negara tujuan seperti Amerika Serikat, Kanada, Timur Tengah, Perancis, Italia, Spanyol, Afrika Selatan, hingga Singapura.
“Per Juni APD PPE medical grade maupun reusable masih untuk domestik, kalau masker sudah untuk ekspor. Kira-kira kontribusi untuk penjualan itu sekitar 10 persen untuk semester I/2020,” jelasnya.
Anne mengakui kalau penjualan masker memang tidak terlalu berkontribusi besar terhadap total penjualan perseroan, namun alat pelindung diri diproyeksikan mampu mengerek omzet perseroan karena memberikan margin laba yang lebih besar.