Bisnis.com,JAKARTA — Titik terang penemuan vaksin Covid-19 serta rilis data ekonomi yang lebih baik diprediksi bakal mengusik tren kenaikan harga emas.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menjelaskan bahwa tidak mustahil harga emas akan terus terkapar ke depan apabila enam perusahaan farmasi global benar-benar memproduksi vaksin Covid-19 secara massal.
Untuk diketahui, berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot terpantau di level US$1.917,64 pada pukul 06.28 WIB. Angka itu turun 5,41 persen dibandingkan posisi kemarin sebesar US$2.2027,34 per troy ounce.Sementara itu harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2020 juga turun 5,57 persen menjadi US$1.926,10 per troy ounce
Dengan demikian, menurutnya tidak berlebihan jika investor sudah harus mengurangi bobot saham berbasis logam emas seperti MDKA, ANTM, PSAB, dan UNTR.
“Titik terang penemuan vaksin Corona dan lebih bagusnya rilis data ekonomi dibandingkan dengan perkiraan awal mendorong harga emas terjun bebas,” ujarnya melalui riset harian, Rabu (12/8/2020).
Edwin juga menyarankan investor mengantisipasi terjadi aksi jual atas saham batu bara. Pasalnya, harga Coal Newcastle Port Delivery September turun 3,31 persen pada Selasa (11/8/2020) malam.
“Jika dikombinasikan dengan jatuhnya DJIA sebesar -0.38 persen setelah naik selama 7 hari, serta jatuhnya EIDO 0,58 persen maka menjadi sentimen yang kurang sedap bagi investor,” paparnya.
MNC Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak dengan kisaran support 5.141 dan resistance 5.226 pada sesi Rabu (12/8/2020). Rekomendasi jual untuk saham MDKA, ANTM, PSAB, UNTR, PTBA, ADRO, dan ITMG.
Adapun, MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness (BoW) saham BBNI, ERAA, BBRI, ASII, INDF, AKRA, WIKA, BRPT, CTRA, dan GGRM.