Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) dan PT Indofarma Tbk. (INAF) mengalami penguatan seiring dengan langkah PT Bio Farma (Persero) sebagai induk usaha, yang melakukan uji klinis vaksin Covid-19 tahap ketiga.
Pada pukul 14.35 WIB, saham KAEF naik 0,6 persen menjadi Rp3.350, sedangkan saham INAF meningkat 1,2 persen menjadi Rp3.370.
Bio Farma menyatakan siap melakukan uji klinis yang melibatkan 1.620 orang relawan hingga September 2020.
Bila tidak ada aral melintang, tahap produksi vaksin diharapkan bisa dimulai pada kuartal I/2021. Sementara, KAEF dan INAF menyatakan siap untuk membantu distribusi vaksin.
Presiden Joko Widodo dan Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional atau KPCPEN Erick Thohir menyakisakan langsung penyuntikan kepada 20 perwakilan relawan untuk uji klinis vaksin Covid-19.
Penyuntikan dilakukan kepada 20 perwakilan relawan yang dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). Tahapan itu merupakan uji klinis tahap ketiga atau yang terakhir sebelum vaksin Covid-19 diproduksi secara masal.
Baca Juga
Adapun, penyuntikan akan dilakukan kepada 1.620 subyek relawan yang ditargetkan semua uji klinis, termasuk otorisasi dari BPOM, akan tuntas pada Januari 2021.
“Bio Farma yang bekerja sama dengan lembaga Sinovac asal China karena sudah memasuki uji klinis tahap ketiga. Tidak banyak negara atau lembaga penelitian yang sudah mencapai uji klinis hingga tahap ini,” ujarnya, Selasa (11/8/2020).
Penyuntikan akan dilakukan secara bertahap. Untuk gelombang pertama, tes vaksin diterapkan kepada 120 subjek relawan.
Uji berikutnya akan digelar minggu ketiga dan minggu keempat Agustus 2020 dengan masing-masing sebanyak 144 relawan. Dengan demikian, diperkirakan pada awal September 2020, sebanyak 408 relawan sudah menjalani tes vaksin.
Penyuntikan dan pemantauan pasien uji klinis tahap ketiga dilakukan terus menerus. Tahapan itu berlangsung hingga minggu ketiga Desember dengan total 1.620 relawan.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan kapasitas maksimal saat ini 100 juta vaksin pada Desember 2020. Bio Farma siap menambah kapasitas produksi sebanyak 150 juta dosis sehingga mencapai jumlah 250 juta dosis.
“Mudah-mudahan kapasitas yang kami miliki ini dapat membantu pemerintah dalam menghadapi dan mengatasi pandemi Covid-19 melalui produksi vaksin Covid-19," jelasnya.