Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konsumer yang terkenal lewat produk beras PT Buyung Poetra Sembada Tbk. (HOKI) tak mampu menunjukkan kinerja yang apik sepanjang periode pandemi awal tahun ini, kendati produk yang dijualnya adalah kebutuhan primer.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2020 di laman keterbukaan informasi BEI, Kamis (30/7/2020), emiten berkode saham HOKI tersebut mencatatkan penjualan Rp755,78 miliar, melorot 12,07 persen dibandingkan capaian tahun lalu.
Meskipun beban pokoknya menurun secara tahunan, namun pos tersebut sudah menggerus 88,6 persen dari omzet perseroan pada periode tersebut.
Hal ini ditambah dengan meningkatnya beban usaha 19,93 persen menjadi Rp43,4 miliar pada paruh pertama tahun tersebut.
Walhasil, produsen beras dengan jenama Topi Koki tersebut membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp23,98 miliar, anjlok 57,52 persen dari perolehan tahun sebelumnya.
Analis Mirae Asset Sekuritas Andy Wibowo Gunawan mengatakan performa bottom line yang mengecewakan tersebut disebabkan oleh berbagai macam faktor termasuk di antaranya pendapatan yang lebih rendah dan beban usaha yang meningkat.
Baca Juga
Ia menggarisbawahi pendapatan perseroan pada kuartal kedua tahun ini hanya berkisar Rp305 miliar, turun 33,7 persen secara tahunan dan 32,2 persen secara kuartalan.
“Laba semester satu 2020 HOKI hanya mencapai 19,4 persen target laba kami dan 26 persen laba konsensus,” ungkapnya dalam publikasi riset, Selasa (4/8/2020).
Secara keseluruhan, Andy menegaskan akan meninjau kembali rekomendasi hold atau tahan saham HOKI dengan target harga Rp1.140 yang dicanangkan sekuritas pada awal Juni lalu.