Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa menguat pada perdagangan Senin (3/8/2020) setelah data menunjukkan ekspansi manufaktur AS menambah optimisme atas pabrik-pabrik zona euro yang kembali ke fase pertumbuhan.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 2,1 persen, dipimpin oleh sektor otomotif, media dan konstruksi.
Di sisi lain, saham perbankan melemah, dengan HSBC Holdings Plc jatuh 2,9 persen setelah laba sebelum semester pertama meleset dari perkiraan.
Manufaktur AS berekspansi pada Juli dengan laju tercepat sejak Maret 2019, menambah sentimen positif sebelumnya setelah data manufaktur Eropa juga mencatat ekspansi untuk pertama kalinya pertamanya dalam satu setengah tahun terakhir.
Hal ini dapat memberikan dorongan kepada investor saham untuk terus melanjutkan reli setelah pasar bulan lalu mencatatkan pelemahan terbesar sejak gejolak Maret di tengah kekhawatiran atas laju pemulihan ekonomi global.
Kinerja saham secara global disebut mulai rebound memasuki Agustus 2020. Head of fixed income at UBS Asset Management Australia mengatakan Agustus akan menjadi momentum pemulihan bagi pasar saham.
Baca Juga
"Tapi ini membutuhkan dukungan moneter dan fiskal yang berkelanjutan. Butuh waktu lama untuk kembali ke posisi semula [sebelum pandemi]," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg.
Di sisi lain, pandemi Covid-19 terus menimbulkan risiko karena kasus-kasus di beberapa negara bagian AS meningkat, sementara ketegangan AS-China juga menjadi fokus karena pemerintah Trump akan mengumumkan langkah-langkah terhadap perangkat lunak milik China yang dianggap memiliki risiko keamanan nasional.
Ketika musim pendapatan berlanjut, analis Morgan Stanley mengatakan dalam sebuah catatan bahwa 50 persen perusahaan Eropa telah melampaui estimasi laba per saham sebesar 5 persen atau lebih, sementara 30 persen lainnya meleset,
Di antara penggerak indeks lainnya, MTU Aero Engines AG merosot 5,5 persen setelah perusahaan melaporkan laba kuartal kedua di bawah perkiraan konsensus, sementara Trainline Plc turun 10 persen setelah menyusul laporan Sunday Times mengenai komisi perusahaan.