Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Manufaktur Menggeliat, Bursa Eropa Menguat 

Data manufaktur Eropa menunjukkan geliat ekspansi untuk pertama kalinya dalam satu setengah tahun terakhir.
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Eropa mendapat angin segar dari rilis data manufaktur yang menunjukkan geliat kendati banyak pekerjaan dipangkas. 

Dilansir dari Bloomberg, bursa Eropa meluncur ke zona hijau pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (3/8/2020). Data manufaktur Eropa menunjukkan angka ekspansi untuk pertama kali dalam satu setengah tahun terakhir.

Sentimen data manufaktur lumayan cukup meredam kekhawatiran pasar terhadap peningkatan kasus baru Covid-19. Indeks Stoxx 600 naik 0.7 persen ditopang kinerja saham-saham otomotif. 

Nafsu para pelaku pasar ternyata masih cukup terjaga meskipun banyak sentimen negatif, mulai dari angka kasus Covid-19 yang bertambah 1 juta setiap empat hari hingga kebijakan lockdown di berbagai negara.

Kinerja saham secara global disebut mulai rebound memasuki Agustus 2020. Head of fixed income at UBS Asset Management Australia mengatakan Agustus akan menjadi momentum pemulihan bagi pasar saham. 

"Tapi ini membutuhkan dukungan moneter dan fiskal  yang berkelanjutan. Butuh waktu lama untuk kembali ke posisi semula [sebelum pandemi]," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg.

Ketegangan antara AS dan China terus saja muncul dan siap menjegal optimisme di pasar saham. Pemerintahan Trump mengumumkan bakal melakukan tindakan terhadap perangkat lunak milik China yang dianggap menimbulkan risiko keamanan.

Di Jepang dan China, pasar saham mendapat katalis positif karena pelaku pasar berharap saham-saham teknologi yang tercatat di bursa mendapat dukungan dari Beijing untuk menghadapi ancaman AS. 

Berikut perkembangan pasar keuangan dunia :

Saham

  • Indeks Stoxx 600 naik 0,7 persen
  • Indeks MSCI Asia PAsific naik 0,2 persen

Mata Uang

  • Bloomberg Dollar Spot Index menguat 0,3 persen
  • Euro turun 0,3 persen
  • Pound Inggris turun 0,3 persen menjadi $1,3043
  • Yen Jepang sedikit berubah menjadi 105,79 dolar

Obligasi

  • Imbal hasil obligasi 10 tahun AS naik 2 bps menjadi 0,55 persen
  • Imbal hasil obligasi 10 tahun Inggris turun kurang dari 1 bps menjadi 0,102 persen

Komoditas

  • Minyak mentah WTI turun 1,3 persen menjadi US$39,76
  • Emas melemah 0,2 persen menjadi US$1.971,17 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper