Bisnis.com, JAKARTA – PT Waskita Beton Precast Tbk. memastikan akan memenuhi setiap kewajiban keuangannya untuk menjaga kepercayaan investor dan publik terhadap perseroan.
Per hari ini, Senin (3/8/2020) saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dapat kembali diperdagangkan. Hal ini mengakhiri penghentian pedagangan sementara yang sebelumnya ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (30/7/2020) akibat penundaan pembayaran bunga ke-3 Obliasi Berkelanjutan I Waskita Beton Precast Tahap II Tahun 2019.
Direktur Keuangan Waskita Beton Precast Anton YT Nugroho menjelaskan pencabutan suspensi tersebut menjadi sekaligus mengklarifikasi bahwa perseroan tidak pernah menunda pembayaran kupon obligasi. Menurutnya, yang sempat terjadi adalah kendala teknis pengiriman dana.
“Yang terjadi hanya adanya kendala teknis saat pengiriman dana. Kami berkomitmen untuk terus menjaga kepercayaan investor dan publik terhadap saham WSBP,” katanya melalui keterangan resmi, Senin (3/7/2020).
Dia menjelaskan kendala teknis tersebut terjadi saat pengiriman dana kepada KSEI dilakukan pada 29 Juli 2020. Hal ini membuat, dana baru bisa efektif di rekening KSEI pada 30 Juli 2020, sesuai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran kupon obligasi PUB I tahap II. Selanjutnya, dana pembayaran bunga tersebut didistribusikan kepada para pemegang obligasi pada 3 Agustus 2020 atau hari ini.
Dia tak memungkiri bahwa kinerja perseroan saat ini memang tengah mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19. Namun, dia menegaskan perseroan akan selalu memenuhi kewajiban pembayaran bunga ataupun pokok pinjaman kepada kreditur.
Baca Juga
“Kinerja tahun ini memang sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian karena adanya pandemi Covid-19, namun dipastikan bahwa WSBP akan memenuhi kewajiban kepada seluruh kreditur,” jelas Anton.
Penurunan kinerja perseroan sudah terlihat pada kinerja per akhir semester I/2020. Emiten berkode saham WSBP ini mengalami penurunan laba berish signifikan, yakni 98,62 persen menjadi Rp5,18 miliar. Adapun, pendapatan tercatat turun 71,2 persen secara tahunan menjadi Rp1,1 triliun.
Anton menyampaikan perseroan tengah berupaya mengembalikan performa perusahaan ke periode sebelum pandemi. Hal ini di antaranya meliputi pengembangan beberapa produk beton pracetak yang dapat diaplikasikan pada proyek konstruksi, seperti bangunan precast modular termasuk rumah dan gedung sekolah.
“Kami memiliki beberapa rencana pengembangan usaha di tahun ini dan tahun depan. Salah satunya dalam rangka dukungan pembangunan infrastruktur tol dan perumahan, termasuk rencana pengembangan ibu kota negara baru,” tutup katanya.
Pada perdagangan perdananya setelah suspensi dicabut, pada hari ini saham WSBP mengalami penurunan sebesar 6,53 persen atau 13 poin ke level Rp186 per saham.