Bisnis.com, JAKARTA — Hasil pengujian mundur (backtesting) indeks baru yang akan dirilis Bursa Efek Indonesia yakni IDX Quality 30 dianggap memuaskan. Indeks satu ini pun diharapkan dapat jadi acuann manajer investasi dalam membuat produk.
Kepala Unit Pengembangan Produk I Bursa Efek Indonesia, Kautsar Primadi Nurahmad menjelaskan pihaknya telah melakuan backtesting untuk kinerja IDX Quality 30 disandingkan dengan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan indeks IDX 80, dengan tanggal dasar 4 Februari 2014.
“IHSG dan IDX80 biasa kita gunakan untuk tolak ukur market. Dan IDX Quality 30 ternyata di atas itu,” ungkapnya dalam acara Edukasi Wartawan IDXQuality30 dan e-IPO, Rabu (29/7/2020).
Berdasarkan pengujian dalam rentang waktu 4 Februari 2014 hingga 30 Desember 2019, kinerja indeks IDX Quality 30 berada di level 58,33 persen, outperform dari IDX80 yang masing-masing tumbuh 44,74 persen dan 37,45 persen.
Begitu pula jika ditarik lebih jauh hingga kondisi pasar terbaru yakni 27 Juli 2020. Dalam rentang waktu tersebut IDX Quality 30 masih mengugguli kinerja IHSG dan IDX80 dengan pertumbuhan 28,19 persen, sedangkan IHSG ada di level 17,56 persen dan IDX80 9,49 persen.
“Dia jauh banget nih dibandingkan IHSG. Tapi dia juga turun juga nih tahun ini tapi waktu market bullish kemarin jadi gede lagi. Sebuah hal yang menaik juga. Jadi secara back testing dia memang lumayan,” tutur Kautsar.
Lebih lanjut dia mengatakan adanya indeks acuan dengan performa seperti IDX Quality 30 tentu akan menarik jika kembangkan menjadi sebuah produk investasi. Dia mengharapkan indeks ini dapat menjadi pilihan baru bagi para manajer investasi (MI).
“Ini, bisa jadi daya tarik sendiri untuk MI untuk menjadikan produk berbasis indeks maupun ETF indeks,” katanya.
Adapun berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, hingga hari ini telah ada 54 produk investasi berbasis indeks yang ada di bursa dalam negeri. Adapun total produk berbasis indeks terhadap keseluruhan dana kelolaan industri investasi kolektif adalah 11,35 persen.
Dari seluruh produk tersebut, indeks IDX30 yang paling laris dipilih MI untuk jadi indeks acuan dengan total 19 produk. Kemudian diikuti indeks LQ45 dan indeks SRI-KEHATI masing-masing 8 produk dan 10 produk.