Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hambatan Cuaca, Produksi CPO Astra Agro (AALI) Turun 15 Persen

Pada semester I/2020, AALI memproduksi CPO sebanyak 707.000 ton, turun 15,2 persen dari 834.000 ton pada semester I/2019.
Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk. Santosa (kedua kanan) memberikan penjelasan usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Senin (15/4/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk. Santosa (kedua kanan) memberikan penjelasan usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Senin (15/4/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Produksi crude palm oil (CPO) PT Astra Agro Lestari Tbk. mencapai 707.000 ton pada semester I/2020.

Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, emiten berkode saham AALI itu mencatatkan penurunan sebesar 15,2 persen. Berdasarkan data yang dilansir oleh perseroan semester I/2019, AALI memproduksi CPO sebanyak 834.000 ton.

Penurunan produksi CPO disebabkan oleh terkoreksinya produksi tandan buah segar (TBS) perusahaan tersebut. AALI mencetak 2,27 juta ton atau turun 8,1 persen dibandingkan tahun lalu.

Yield produksi juga turun daei posisi 9,7 per hektare menjadi 9,4 per hektare. Kebun AALI di Sumatera mencetak penurunan produksi paling dalam sebesar 13,7 persen menjadi 768.000 ton.

Manajemen perseroan melansir penurunan produksi disebabkan oleh kemarau jangka panjang pada 2019. Hal itu bahkan berimbas pada penekanan produksi pada tahun ini.

Meski demikian, berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan harian Bisnis, laba per saham perseroan mencapai Rp203,62 pada semester I/2020. Jumlah itu naik 796,60 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan laba per saham disebabkan, laba bersih AALI tetap melonjak. Pada semester I/2020 tercatat sebesar Rp391,90 miliar sedangkan pada periode tahun sebelumnya Rp43,71 miliar. Dengan begitu ada kenaikan 796,59 persen.

Kenaikan yang signifikan pada bottom line disebabkan oleh peningkatan dari sisi pendapatan. Periode ini AALI mencetak pendapatan sebesar Rp9,08 triliun sedangkan pada tahun sebelumnya Rp8,52 triliun.

Hal itu disertai dengan efisiensi pada beban pokok sebesar 2,50 persen dari posisi Rp7,97 triliun pada tahun lalu menjadi Rp7,77 triliun. Selain itu, beban umum, beban penjualan dan biaya pendanaan juga turun.

Sementara itu total aset perseroan mencapai Rp27,38 triliun. Adapun aset lancar mencapai Rp5,67 triliun dan aset tidak lancar Rp21,70 triliun.

Total liabilitas AALI tercatat sebesar Rp8,06 triliun. Liabilitas jangka pendek menyumbang Rp1,52 triliun dan jangka panjang Rp6,54 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper