Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Perjalanan Rekor Harga Emas yang Bikin Geleng Kepala

Rekor harga emas tercipta dalam waktu kurang dari sebulan. Eskalasi ketidakpastian membuat aset aman seperti emas banyak diburu oleh investor.
Emas batangan./bloomberg
Emas batangan./bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan harga emas selama Juli 2020 bikin geleng kepala. Selain memecahkan sejumlah rekor, laju harga emas terbilang pesat dalam sebulan terakhir.

Kurang dari sebulan, harga emas berjangka Comex sudah naik 11 persen. Begitu juga dengan harga emas di pasar spot. Di dalam negeri, harga emas melewati level psikologis Rp900.000 per gram dan akhirnya level psikologis lanjutan, Rp1 juta per gram juga jebol.

Tanda-tanda kenaikan emas terlihat pekan pertama Juli 2020 di mana harga emas mencoba merangsek ke level US$1.800 per troy ounce. Level US$1.800 per troy ounce tembus juga pada 7 April 2020.

Selama tiga pekan, harga emas dunia bergerak datar dan anteng di level US$1.800. Angka kasus Covid-19 yang terus bertambah menembus 14 juta jiwa di seluruh dunia membuat pelaku pasar khawatir.

Terlebih, prospek pemulihan perekonomian yang dinanti tak kunjung terlihat. Alih-alih lockdown dilonggarkan, gelombang kedua penyebaran virus malah bikin ciut. Sejumlah negara pun mengeluarkan stimulus, salah satunya Uni Eropa.

Para pemimpin negara Uni Eropa mencapai kesepakatan terkait stimulus penanganan Covid-19, Selasa (21/7/2020). Kepastian itu terjadi setelah negosiasi panjang di Brussels sejak Jumat (17/7) akhir pekan lalu.

Dari nominal 750 miliar euro yang akan dikucurkan UE, sebanyak 390 miliar euro di antaranya bakal berwujud dana hibah. Adapun 360 miliar euro sisanya disalurkan dalam bentuk pinjaman jangka panjang.

Sejak pengumuman stimulus, harga emas melonjak dari US$1.810 per troy ounce ke posisi US$.1843 per troy ounce.

Ketegangan antara Amerika Serikat dengan China menambah bahan bakar bagi penguatan harga emas. AS dan China saling menutup konsulat jenderal, bermula konsulat China di Houston dan dibalas dengan penutupan konsulat AS di Chengdu.

Sejauh ini, puncak kenaikan harga emas terjadi mulai kemarin di mana harga emas menyentuh level US$1.950 per troy ounce, tertinggi sejak 2011. Kini, emas mulai merangsek ke level psikologis baru, US$.2000 per troy ounce.

Sebelumnya, Goldman Sachs Group Inc. mengatakan emas dapat mencapai US$2.000 dalam 12 bulan ke depan. Citigroup Inc. bahkan menempatkan probabilitas 30 persen untuk emas melampaui level tersebut sebelum akhir tahun ini.

Di dalam negeri, harga emas juga pelan tapi pasti merangkak naik. Pada 1 Juli 2020 harga emas Antam masih dibanderol Rp919.000. Hari ini, 28 Juli 2020 harga emas Antam sudah dipatok Rp1.022.000. Artinya kurang dari sebulan harga emas sudah naik 101.000.

Mengikuti harga emas dunia, harga emas Antam mencatat kenaikan signifikan pada 21 Juli 2020. Saat itu harga emas sudah dipatok Rp963.000 dan banyak pihak yakin tinggal tunggu waktu saja untuk bisa menembus level Rp1 juta per gram. Dugaan, dan barangkali harapan tembus Rp1 juta per gram terwujud satu pekan berselang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper