Bisnis.com, JAKARTA — Emite pelayaran PT Sillomaritime Perdana Tbk. telah merealisasikan rencana belanja modal untuk pembelian sejumlah kapal pada semester I/2020.
Sekretaris Perusahaan Sillomaritime Perdana Nadya Victaurine mengungkapkan telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) US$5 juta hingga semester I/2020. Anggaran itu dikucurkan untuk pembelian tiga kapal yakni dua crew boat dan satu platform supply vessel.
“Perseroan menganggarkan capex 10 juta pada 2020,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (22/7/2020).
Nadya mengungkapkan perseroan mengantongi pendapatan US$20,54 juta pada kuartal I/2020 atau setara dengan 26 persen target tahun ini. Selanjutnya, realisasi laba bersih US$5,76 juta per 31 Maret 2020 setara dengan 24 persen dari target periode 2020.
Sebagai catatan, Sillomaritime Perdana menargetkan pendapatan US$78,79 juta dan laba bersih US$24,04 juta pada 2020.
“Dilihat dari kinerja perseroan ini masih inline dengan target pendapatan dan laba yang telah ditentukan sebelumnya,” jelasnya.
Baca Juga
Direktur Utama Sillomaritime Perdana Herjati mengungkapkan dampak dari pandemi Covid-19 tidak signifikan terhadap kinerja finansial perseroan. Emiten berkode saham SHIP itu tetap beroperasi seperti biasa dengan menerapkan protokol kesehatan.
Herjati menuturkan perseroan berharap dapat terus meningkatkan portofolio aset secara berkala. SHIP telah melakukan penambahan satu armada kapal utility tug bernama S Eleanor pada Juli 2019.
Lebih lanjut, SHIP juga mendirikan anak usaha PT Niaga Maritim Indonesia dengan penyertaan saham 51 persen. Perseroan juga membeli satu armada kapal crewboat bernama S Grace.
“Sampai kuartal I/2020, SHIP menjalankan aktivitas operasional berupa usaha pada jasa pelayaran dan jasa keagenan untuk mendukung industri hulu minyak dan gas dengan mengoperasikan 18 armada kapal di mana sembilan armada merupakan kepemilikan melalui entitas anak,” jelasnya pada Rabu (22/7/2020).
Herjati mengungkapkan perseroan akan aktif berpartisipasi dalam tender pengadaan jasa kapal penunjang lepas pantai pada 2020. SHIP akan memperkuat tim pemasaran dan penjualan untuk divisi kapal penunjang lepas pantai agar lebih baik dalam menangkap peluang yang tersedia.
“[Penguatan tim] di tengah perkembangan positif dari realisasi lifting produksi migas siap jual,” ujarnya.
SHIP telah menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Rabu (22/7/2020). Salah satu agenda yang diputuskan yakni persetujuan penggunaan laba bersih untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2019.
SHIP akan membagikan dividen tunai senilai US$2,93 juta dari total laba bersih periode 2019. Jumlah itu ekuivalen dengan Rp43,51 miliar atau Rp16 per lembar saham.
Berdasarkan data bloomberg, harga saham SHIP menguat 0,84 persen ke level Rp600 akhir perdagangan Rabu (22/7/2020). Secara year to date (ytd), pergerakan tengah berada dalam tren negatif dengan koreksi 21,57 persen.