Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka koreksi pada perdagangan Jumat (17/7/2020).
Pada pukul 09.03 WIB, IHSG melemah 0,3 persen atau 15,22 poin menuju 5.083.15. Terpantau 127 saham menguat, 71 saham melemah, dan 162 saham stagnan.
Pagi ini, investor asing tercatat melakukan net sell Rp55 miliar.
MNC Sekuritas memperkirakan saat ini pergerakan IHSG sedang berada pada bagian wave [c] dari wave 5, sehingga diperkirakan IHSG masih berpeluang untuk menguji resistance di 5.111.
" IHSG selanjutnya berpotensi ke level 5.140 untuk melanjutkan penguatannya ke area 5.200-5.300," paparnya dalam publikasi riset.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pergerakan IHSG terlihat masih bergerak dalam rentang yang cukup terbatas. Risiko pelemahan masih terlihat cukup besar yang disinyalir oleh sentimen dari market global dan regional yang berada dalam tekanan.
Baca Juga
Selain itu, masih terjadinya capital outflow secara year to date turut memberikan sentimen negatif terhadap pergerakan IHSG. Hari ini IHSG berpotensi bergerak melemah dalam rentang 4.821 - 5.123.
Sementara itu, Bursa Asia dibuka bervariasi pada Jumat (17/7/2020) di tengah tanda-tanda reli saham teknologi di bursa Amerika Serikat dan ketegangan China-Amerika yang sedang berlangsung.
Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (17/7/2020), bursa Topix Jepang berada pada zona merah dengan penurunan 0,16 persen sedang indeks Kospi Korea menghijau 0,16 persen.
Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,2 persen pada pembukaan sesi perdagangan. Adapun, bursa futures S&P 500 naik 0,3 persen hingga pukul 09.01 waktu Tokyo, Jepang.
Di sisi lain, capaian kinerja positif Netflix Inc. membuat kepercayaan investor pada saham teknologi tinggi di Wall Street menanjak. Futures Nasdaq dan S&P 500 terpantau naik tipis.
Investor China disebutkan mengamati dengan cermat pembukaan pasar ekuitas setelah terjun Kamis (16/7/2020).
Sentimen yang menjadi pemberat bursa Asia pada minggu ini adalah rilis data ekonomi yang membebani optimisme pelaku pasar.
Investor banyak melakukan penarikan dana saham-saham teknologi yang dinilai sebagai tanda-tanda kerapuhan di sektor tersebut.
"Data yang dirilis selama 24 jam terakhir mempertanyakan pemulihan ekonomi pasca Covid-19," kata Michael McCarthy, kepala strategi pasar di CMC Markets di Sydney.
Sementara itu, angka-angka tersebut dinilainya menggambarkan tantangan ekonomi yang ditimbulkan oleh wabah infeksi virus gelombang kedua.