Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia akan kedatangan emiten ke-33 tahun ini, yakni PT Prima Globalindo Logistik. Perusahaan itu akan menggelar penawaran umum perdana atau IPO pada 20 Juli 2020 mendatang.
Perusahaan logistik itu akan menawarkan 150 juta unit kepada publik dengan harga Rp110 per saham. Dengan demikian perseroan mengincar dana segar sebesar Rp16,5 miliar. Perseroan melakukan penawaran pada 13 Juli sampai dengan 14 Juli 2020.
Selain saham, perusahaan logistik itu juga akan menerbitkan waran seri I. Dengan begitu, perseroan menerbitkan sebanyak 35 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh sebesar 210 juta saham.
Harga pelaksanaan waran seri I itu sebesar Rp152 per unit. Adapun yang menjadi penjamin emisi efek adalah PT UOB Kay Hian Sekuritas. Rencananya perseroan akan melaksanakan pencatatan saham pada 20 Juli mendatang.
Sementara itu, BEI akan segera mengimplementasikan penawaran umum perdana secara elektronik atau electronic initial public offering (e-IPO).
OJK bahkan telah mengeluarkan aturan tentang e-IPO lewat Peraturan OJK No.41/POJK.04/2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk Secara Elektronik tertanggal 2 Juli 2020.
Baca Juga
Laksono Widodo, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, sebelumnya menyampaikan sistem e-IPO akan diwajibkan terhitung 6 bulan setelah aturan dikeluarkan oleh OJK.
“Ditetapkan 1 Juli 2020, diberlakukan 6 bulan kemudian. Berarti mulai wajib tanggal 1 Januari 2021,” kata Laksono kepada Bisnis.
Direktur Penilaian Perusahaan Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan seiring dengan kondisi pasar yang semakin kondusif, diharapkan antusiasme para perusahaan di Indonesia untuk dapat melantai di bursa akan semakin banyak.
“Pada tahun 2020 ini kami melihat minat perusahaan untuk IPO masih tinggi, khususnya untuk IPO saham,” kata Nyoman.
Menurut dia, dengan adanya beberapa kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan dan self regulatory organization (SRO) terkait kondisi pandemi saat ini, dapat membantu dan mendukung perusahaan untuk tetap berencana IPO dan menjadi perusahaan tercatat pada 2020.