Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan farmasi Moderna Inc. menjadi penghuni baru indeks Nasdaq 100 Amerika Serikat yang didominasi oleh perusahaan-perusahaan di sektor teknologi.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (14/7/2020), Moderna akan bergabung dengan perusahaan seperti Tesla Inc. dan Zoom Video Communications Inc.pada indeks ini sebelum perdagangan pada 20 Juli mendatang.
Kabar tersebut juga menjadi bahan bakar yang mengerek naik nilai saham Moderna pada perdagangan hari Senin waktu setempat. Saham Moderna melesat 19 persen sekaligus mencatatkan kenaikan tertinggi sejak 20 Mei lalu.
Adapun kapitalisasi pasar perusahaan yang tengah mengembangkan vaksin untuk pandemi covid-19 ini berada di angka US$28 miliar. Moderna mengawali tahun 2020 dengan kapitalisasi pasar di angka US$6,5 miliar.
Nilai saham Moderna juga meroket 150 persen sejak manajemen perusahaan mengumumkan uji klinis vaksin untuk pandemi virus corona. Pada perdagangan hari ini, saham Moderna terpantau naik 14,65 persen ke level US$71,78.
Berkat reli positif dari para penghuni indeks seperti Amazon.com Inc. danNetflix Inc., Nasdaq 100 telah naik 58 persen sejak 20 Maret 2020. Catatan ini lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks S&P 500 yang tumbuh 40 persen.
Baca Juga
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat turun setelah S&P 500 sempat menyentuh level tertinggi sejak pandemi Covid-19 membuat pasar amblas di seluruh dunia pada Maret 2020.
Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat ditutup bervariasi akhir sesi Senin (14/7/2020). Berdasarkan data Bloomberg, Indeks S&P 500 ditutup turun 0,94 persen atau 29,82 poin ke level 3.155,22.
Kompak dengan S&P 500, Indeks NASDAQ juga terkoreksi 2,13 poin atau 226,60 poin ke level 10.390,84. Adapun, Indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis ke level 0,04 persen atau 10,50 poin ke posisi 26.085,80.
Bloomberg melaporkan indeks utama Amerika Serikat (AS) terkoreksi seiring tanda-tanda virus Covid-19 yang mengancam rencana pembukaan kembali di sejumlah negara bagian. Eskalasi ketegangan AS dan China juga disebut menjadi sentimen negatif.