Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah berhasil mengalami penguatan pada awal perdagangan Senin (13/7/2020).
Pada pukul 09.00 WIB, pergerakan nilai tukar rupiah rebound dengan dibuka terapresiasi 65 poin atau 0,45 persen ke level Rp14.370 per dolar AS, saat indeks dolar AS melemah 0,17 persen atau 0,162 poin ke posisi 96,490.
Pada penutupan perdagangan Jumat (10/7/2020), rupiah parkir di level Rp14.435 per dolar AS, terkoreksi 0,27 persen atau 40 poin. Kinerja itu menjadikan rupiah sebagai mata uang terlemah ke dua di antara mata uang Asia lainnya, tepat di bawah rupee yang melemah 0,29 persen.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan fokus pasar pada pekan depan akan tertuju pada hasil RDG BI pada 15-16 Juli 2020.
"Selain memperhatikan hasil RDG BI, pasar keuangan masih akan terjadi tarik-menarik antara sentimen positif dan negatif," ujarnya kepada Bisnis.
Rupiah akan didukung katalis positif yang berasal dari potensi pemulihan ekonomi dan kemajuan penelitian vaksin. Di sisi lain, rupiah juga dibayangi katalis negatif dari kenaikan jumlah kasus positif Covid-19 di dunia, sehingga memicu kembali potensi lockdown di beberapa negara.
Baca Juga
“Rupiah mungkin masih berada di kisaran Rp14.300-Rp14.550 per dolar AS pada pekan ini seiring dengan tarik menarik sentimen tersebut,” ujar Ariston.