Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

United Tractors (UNTR) Optimistis PLTU Jawa 4 Rampung 2021

Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis mengaku pandemi Covid-19 telah mempengaruhi progres pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 4 milik perseroan.
Tambang emas Martabe di Batang Toru, Sumatra Utara, milik PT United Tractors Tbk./Bloomberg-Dadang Tri
Tambang emas Martabe di Batang Toru, Sumatra Utara, milik PT United Tractors Tbk./Bloomberg-Dadang Tri

Bisnis.com, JAKARTA - Entitas Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR), optimistis pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 4 dapat rampung pada 2021.

Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis mengaku pandemi Covid-19 telah mempengaruhi progres pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 4 milik perseroan.

Dia menjelaskan sentimen pandemi mempengaruhi sistem pergantian tenaga kerja dan laju keluar masuk logistik dari proyek itu. Pasalnya, pergantian tenaga kerja membutuhkan waktu dua minggu tambahan sebagai periode karantina sebelum masuk ke area proyek.

“Protokol pandemi mempengaruhi proses di lapangan, tapi rencana penyelesaian proyek akan tetap di 2021,” ujar Sara kepada Bisnis, dikutip Rabu (8/7/2020).

Emiten berkode saham UNTR itu pun masih akan fokus terhadap penyelesaian PLTU Jawa 4 dan belum memiliki rencana pembangunan PLTU lainnya dalam waktu dekat. Adapun, per 31 Mei 2020 progres pembangunan PLTU Jawa 4 sudah mencapai 93 persen.

Untuk diketahui, PLTU Jawa 4 (Tanjung Jati B Unit 5 dan 6) berlokasi di Kabupaten Jepara, Jawa Tengan yang akan berdaya 2x1.000 megawatt (MW) dengan total investasi mencapai US$4,2 miliar.

Proyek PLTU Jawa 4 itu dibangun dan dioperasikan oleh PT Bhumi Jati Power (BJP). Adapun, BJP merupakan perusahaan patungan antara Sumitomo Corporation Group dengan kepemilikan 50 persen, The Kansai Electric Power Co. Inc. Group 25 persen, dan perseroan sebesar 25 persen.

Proyek ini nantinya akan membutuhkan batu bara sebesar 7 juta ton, dengan sekitar 2 juta ton berasal dari produksi perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper