Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dalam 5 Bulan, Penjualan Batu Bara United Tractors (UNTR) Tumbuh 25 Persen

Selama lima bulan pertama tahun ini kinerja penjualan batu bara masih menunjukkan peningkatan, yaitu sebesar 5,055 juta dibandingkan dengan lima bulan pertama 2019 sebesar 4,038 juta.
Alat berat merek Komatsu. Istimewa
Alat berat merek Komatsu. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan PT United Tractors Tbk. mencatatkan peningkatan penjualan batu bara sebesar 25,18 persen year on year (yoy) pada periode Januari - Mei 2020.

Berdasarkan laporan data operasional, penjualan batu bara perseroan dari entitas anak usaha PT Tuah Turangga Agung (TTA) mencapai 514.000 ton pada Mei 2020, jauh lebih rendah daripada perolehan bulan sebelumnya yang mencapai 1,36 juta ton.

Perolehan itu terdiri atas penjualan batu bara thermal sebesar 379.000 ton dan batu bara coking coal sebesar 135.000 ton.

"Kendati demikian, selama lima bulan pertama tahun ini kinerja penjualan batu bara masih menunjukkan peningkatan, yaitu sebesar 5,055 juta dibandingkan dengan lima bulan pertama 2019 sebesar 4,038 juta," papar Investor Relations United Tractors Ari Setiyawan kepada Bisnis, Senin (29/6/2020).

Menurut Ari, umumnya penjualan pada kuartal II/2020 dan kuartal III/2020 cenderung turun seiring dengan musim kemarau yang akan menghambat pengangkutan batu bara melalui sungai.

Ari juga menjelaskan bahwa penurunan disebabkan melemahnya harga batu bara, sehingga kontribusi dari tambang PT Telen Orbit Prima (TOP), anak usaha TTA, yang menghasilkan batu bara kualitas menengah turun. Begitu juga kontribusi dari bisnis coal trading yang berkurang.

Selain itu, volume produksi UNTR hingga Mei sebesar 46,1 juta ton dengan volume overburden removal sebesar 349,9 juta bcm.

Di sisi lain, penjualan alat berat Komatsu masih menunjukkan tren penurunan, yaitu hanya menjual sebanyak 60 unit pada Mei 2020. Dengan demikian, dalam lima bulan pertama tahun ini penjualan hanya sebesar 777 unit, lebih rendah dibandingkan dengan 1.731 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Ari menjelaskan penurunan permintaan alat berat karena faktor lemahnya harga batu bara sehingga menekan ekspansi sektor pertambangan. Apalagi, ditambah dengan merebaknya kasus pandemi Covid-19 sehingga menunda banyak proyek konstruksi atau infrastruktur.

UNTR mengaku akan berupaya mencari peluang sektor yang memiliki potensi untuk berkembang dan memberikan value serta layanan purna jual yang lebih baik lagi untuk meningkatkan kontribusi sektor alat berat bagi perseroan.

“Kami juga akan meningkatkan kerjasama dengan prinsipal untuk menyediakan produk yang sesuai dengan pelanggan,” ujar Ari.

Sementara itu, penjualan emas pada Mei 2020 melonjak hingga 122 persen secara month to month. Volume penjualan emas sebesar 40.000 ounce (oz) pada Mei 2020, naik 122 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya mencapai 18.000 oz.

Secara year on year, penjualan emas periode Mei 2020 juga naik 21,2 persen daripada Mei 2019 sebesar 33.000 oz. Dengan demikian, pada lima bulan pertama 2020 penjualan emas perseroan mencapai 153.300 oz.

Ari mengatakan bahwa kenaikan penjualan itu disebabkan oleh realisasi penjualan dari yang sebelumnya tertunda akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Penjualan emas lebih tinggi di bulan Mei 2020, karena ada backlog proces,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper