Bisnis.com,JAKARTA — Pemerintah mempertimbangkan untuk meningkatkan target penerbitan obligasi negara ritel (ORI) seri ORI017 seiring dengan minat investor yang membeludak.
Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan melansir total pemesanan ORI017 telah mencapai Rp11,40 triliun pada Jumat (3/7/2020). Jumlah itu melampaui target sebesar Rp10 triliun.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR Deni Ridwan mengatakan pemerintah tengah mempertimbangkan untuk meningkatkan atau upsize target penerbitan ORI017. Hal ini tidak terlepas dari animo investor yang tinggi, tercermin dari angka pemesanan yang sudah melampaui target.
“Sementara ini, dialokasikan sampai Rp15 triliun, kami lihat perkembangan menjelang hari-hari penutupan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (6/7/2020).
Sebagai catatan, ORI017 memiliki kupon tetap 6,40 persen per tahun. Masa penawaran berlangsung mulai 15 Juni 2020 dan ditutup 9 Juli 2020 pukul 10:00 WIB.
Dengan minimum Rp1 juta dan maksimum Rp3 miliar, seluruh investor warga negara Indonesia (WNI) dapat berinvestasi di dalam ORI017.
Baca Juga
Deni mengungkapkan terdapat beberapa faktor yang membuat ORI017 laris manis. Salah satunya faktor penyebaran pandemi Covid-19 di dalam negeri.
Dia mengatakan pandemi Covid-19 telah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvestasi. Tujuannya, untuk berjaga-jaga menghadapi kejadian tidak terduga.
Lebih lanjut, Deni menyebut pembatasan aktivitas masyarakat selama pandemi membuat belanja atau spending menurun. Dengan demikian, ada dana tambahan yang dapat diinvestasikan.
“Strategi penerbitan ORI017 melalui berbagai kanal online cukup efektif untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas,” paparnya.