Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inocycle Technology Group (INOV) Penuhi Kriteria ESG Global

Perusahaan yang memenuhi kriteria ESG yaitu Environment (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola Perusahaan) berarti bisa mengikuti standar investor dengan fokus keberlanjutan dalam menentukan investasi.
Direktur Utama PT Inocycle Technology Group Tbk (ITG) Jaehyuk Choi didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan dalam rangka penawaran umum perdana saham PT ITG di Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Inocycle Technology Group Tbk (ITG) Jaehyuk Choi didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan dalam rangka penawaran umum perdana saham PT ITG di Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten daur ulang sampah botol plastik PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) berhasil meraih sertifikasi sustainability yang diberikan oleh The Planet Mark, sebuah program sertifikasi terhadap komitmen pengembangan yang berkelanjutan menuju bisnis keberlanjutan.

Kriteria sertifikasi tersebut meliputi aspek-aspek ESG yaitu Environment (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola Perusahaan), yang mana ketiga aspek ini menjadi standar bagi investor dengan fokus keberlanjutan dalam menentukan investasi.

Direktur Inocycle Technology Group Victor Choi menyampaikan bahwa penting bagi perseroan untuk mendapatkan sertifikasi tersebut yang dikarenakan hal ini dapat menunjukkan komitmen untuk menjalankan bisnis sesuai aspek-aspek ESG.

“Dengan diraihnya sertifikasi ini, INOV akan terus berupaya menerapkan aspek-aspek ESG guna mewujudkan nilai-nilai yang berkelanjutan,” ungkapnya melalui siaran pers, Kamis (2/7/2020).

Baginya, bisnis inti Inocycle yang bergerak dalam bisnis daur ulang sampah botol plastik (PET) dengan tujuan menciptakan nilai ekonomi dari sampah tersebut sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan, dapat dilihat sebagai aksi nyata penerapan komitmen dalam aspek lingkungan.

Karena bergerak dalam bisnis daur ulang sampah botol plastik, Inocycle berusaha menghapus label Indonesia sebagai penyumbang sampah ke laut terbesar di dunia. Salah satu upaya perseroan dalam mewujudkan tujuan tersebut adalah melalui aplikasi Plasticpay.

“Plasticpay diciptakan untuk merubah pola pikir bahwa botol plastik yang telah dipakai bukanlah sampah, melainkan produk yang dapat diperpanjang fungsinya. Selain merubah pola pikir, Plasticpay juga diharapkan dapat mengamankan rantai pasok sampah botol plastik sebagai bahan baku Re-PSF (Recycled Polyester Staple Fiber),” pungkas Victor.

Sebagai catatan, pada kuartal pertama tahun ini, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan yang meningkat sebesar 21 persen secara tahunan menjadi Rp133,63 miliar. Meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan dan tren penggunaan bahan daur ulang dalam gaya hidup dipercaya mendorong penjualan perseroan pada periode tersebut.

Meskipun Inocycle berhasil meraih peningkatan volume penjualan, namun perseroan harus menelan rugi tahun berjalan sebesar Rp31,19 miliar akibat tekanan dari harga global yang akhirnya membuahkan kerugian selisih kurs mata uang asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper