Bisnis.com, JAKARTA—Jumlah transaksi broker yang menunjukkan tren peningkatan dinilai sebagai sinyal bahwa investor mulai memanfaatkan peluang untuk mendapatkan kesempatan berinvestasi di harga murah seiring kondisi pasar yang mulai pulih.
Direktur CSA Institute Aria Santoso mengatakan pada dasarnya industri keuangan dan pasar modal memang memandang prospek sebagai suatu peluang, sehingga dengan adanya pemulihan bisnis di berbagai bidang secara bertahap, diperkirakan akan ada peningkatan pendapatan dari emiten.
“Kondisi ini dimanfaatkan oleh para investor untuk mendapatkan kesempatan yang baik dari investasi di saat harga murah,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (2/7/2020)
Dia juga memperkirakan pasar modal bakal makin menggeliat di paruh kedua tahun ini. Pasalnya, potensi perbaikan kinerja akan sangat menarik bagi para investor baik domestik maupun asing utk masuk kembali ke pasar modal Indonesia.
Menurutnya, sepanjang semester I/2020 lalu, pada kuartal pertama belum terlihat dampak dari pendemi Covid-19, karena masih banyak emiten pendapatannya masih stabil atau bertumbuh.
“Tapi pemberatnya adalah di kuartal kedua. Sehingga total kinerja secara keuangan di semester pertama menjadi kurang baik,” tutur dia.
Baca Juga
Lebih lanjut, Aria mengatakan di semester kedua ini proyeksi pemulihan bisnis di kuartal III/2020 akan lebih baik dari kuartal II/2020, kemudian secara bertahap semakin optimal di kuartal IV.
Namun, karena pemulihan membutuhkan waktu dan secara psikologis dia menilai sektor riil juga tidak langsung bergerak agresif, maka kemungkinan besar di semester kedua membaik terbatas tanpa kinerja yang terlalu ekspansif.