Bisnis.com, JAKARTA - Dampak virus Covid-19 dan memanasnya tensi global masih menjadi faktor yang mendukung penguatan harga emas.
Pada perdagangan Senin (29/6/2020) pukul 5.12 WIB, harga emas spot naik 0,15 persen ke level US$1.773,96 per troy ounce. Adapun, emas Comex kontrak Agustus 2020 meningkat 0,37 persen ke posisi US$1.786,8 per troy ounce. Adapun, indeks dolar AS meningkat 0,08 persen menjadi 97,512.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Suabi menyatakan aset safe haven emas dan dolar diperkirakan tidak akan mampu menjaga kilaunya pada paruh kedua tahun ini. Optimisme pemulihan ekonomi pada periode tersebut akan membuat instrumen ini kehilangan daya tarik di mata investor.
Namun dalam jangka pendek dia menilai masih ada peluang penguatan untuk emas. Pasalnya, tensi geopolitik dan perang dagang akan membawa komoditas itu terus menguat.
Harga emas yang kini diperdagangkan pada kisaran US$1.780 per troy ounce diperkirakan akan menyentuh kisaran US$2.000 per troy ounce. Namun, setelah itu emas berpotensi kehilangan kilaunya.
Dia memperkirakan Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan lebih berfokus kepada pemilihan umum di negara tersebut. Hal ini akan membuat perhatiannya terhadap perang dagang akan berkurang dan menjadi angin segar untuk ekonomi global. Sejalan dengan itu, maka harga emas akan menurun.
Baca Juga
Mengutip Bloomberg, emas menjadi komoditas yang menonjol dengan kenaikan sekitar 17 persen pada semester I/2020. Harga sempat mencapai level tertinggi dalam lebih dari tujuh tahun, dan diperkirakan akan menambah keuntungan hingga akhir tahun.
Krisis kesehatan global mendorong penguatan harga berkelanjutan ke tengah-tengah pelonggaran kuantitatif tak terbatas yang dipimpin oleh Federal Reserve. Kepemilikan exchange traded funds (ETF) mencatatkan dengan arus masuk bersih lebih dari 600 ton, melonjak dari 2019.
Sementara permintaan investasi tetap kuat di tengah suku bunga riil AS yang negatif, konsumsi fisik telah berubah dan pemulihan diperkirakan lambat. Namun, ANZ Banking Group Ltd. mengatakan harga mungkin mencapai rekor di atas US$1.900 per troy ounce di semester II/2020 dan Goldman Sachs Group Inc. memproyeksikan ke US$ 2.000 selama 12 bulan.
Namun demikian, ada beberapa institusi yang melihat perkembangan emas melambat. Capital Economics Ltd. memprediksi harga emas mereda karena pasang surut permintaan, dan UBS Group AG skeptis terhadap langkah berkelanjutan menuju rekor tertinggi baru untuk saat ini.
Simak pergerakan harga emas hari ini secara live.
Harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2020 menguat 1,5 poin atau 0,08 persen ke level US$1.781,80 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,092 poin atau 0,09 persen ke level 97,341 pada pukul 14.54 WIB.
Harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2020 menguat 1,8 poin atau 0,1 persen ke level US$1.782,10 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,167 poin atau 0,17 persen ke level 97,266 pada pukul 14.24 WIB.
Harga emas Comex kontrak Agustus 2020 naik 5,80 poin atau 0,33 persen ke level US$1.786,10 per troy ounce, saat indeks dolar AS terkoreksi 0,23 persen atau 0,228 poin ke posisi 97,205 pukul 13.21 WIB.
Harga emas Comex kontrak Agustus 2020 naik 6,30 poin atau 0,35 persen ke level US$1.786,60 per troy ounce, saat indeks dolar AS terkoreksi 0,11 persen atau 0,107 poin ke posisi 97,326.
Harga emas Comex kontrak Agustus 2020 naik 5,20 poin atau 0,29 persen ke level US$1.785,50 per troy ounce, saat indeks dolar AS terkoreksi 0,10 persen atau 0,097 poin ke posisi 97,336.
Harga emas Comex kontrak Agustus 2020 naik 5,40 poin atau 0,30 persen ke level US$1.785,70 per troy ounce, saat indeks dolar AS terkoreksi 0,13 persen atau 0,129 poin ke posisi 97,304.
Harga emas Comex kontrak Agustus 2020 naik 2,50 poin atau 0,14 persen ke level US$1.782,80 per troy ounce, saat indeks dolar AS turun 0,049 poin atau 0,05 persen ke posisi 97,384.