Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang Sukuk Negara 23 Juni 2020 Diperkirakan Sepi Investor Asing

Banyaknya tekanan dari pasar global membuat lelang sukuk kali ini tidak akan terlalu dilirik investor asing.
 Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Ketidakpastian ekonomi di pasar global yang kian meningkat diperkirakan membuat lelang sukuk negara pada Selasa (23/6/2020) sepi dari investor asing.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, banyaknya tekanan dari pasar global membuat lelang sukuk kali ini tidak akan terlalu dilirik investor asing. Selain itu, lonjakan kasus positif virus Corona di sejumlah negara membuat para investor khawatir pemulihan ekonomi akan berjalan lebih lama dari perkiraan.

“Terlihat juga beberapa negara mulai mengetatkan kembali kebijakan lockdown, seperti di China contohnya. Hal ini akan membuat investor asing lebih banyak wait and see pada lelang besok,” katanya saat dihubungi Bisnis pada Senin (22/6/2020).

Selain itu, tensi hubungan antara Amerika Serikat dan China juga akan meningkatkan ketidakpastian ekonomi dunia. Hal tersebut, lanjut Ramdhan, akan turut meningkatkan risiko investasi di mata para pemegang modal.

“Panasnya hubungan kedua negara akan meningkatkan ketidakstabilan perekonomian dunia sehingga menghambat aliran modal asing (capital inflow) dari pasar sukuk,” ungkapnya.

Ramdhan memperkirakan, lelang besok akan ditopang oleh investor domestik, seperti Bank Indonesia (BI) yang diperbolehkan masuk ke pasar primer obligasi dan juga sektor perbankan yang perlu melakukan diversifikasi portofolionya.

Dia mengatakan, pemangkasan suku bunga acuan yang dilakukan BI pekan lalu dapat menjadi katalis positif yang mengimbangi tekanan dari pasar global. Pemotongan suku bunga tersebut dapat mengurangi cost of fund dalam menerbitkan obligasi negara.

“Kemungkinan angka penawaran yang didapat ada di kisaran Rp20 triliun dengan sukuk tenor pendek menjadi incaran karena risiko volatilitas yang lebih rendah,” imbuh Ramdhan.

Pada lelang sukuk 9 Juni 2020 lalu, pemerintah berhasil mengumpulkan penawaran sebesar Rp28,644 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan perolehan dua lelang sukuk sebelumnya pada 5 Mei dan 18 Mei yang berada di kisaran Rp18 triliun.

Dari jumlah penawaran sukuk tersebut, pemerintah memutuskan untuk memenangkan sebanyak Rp9,5 triliun dengan seri-seri jangka pendek yang menjadi incaran investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper