Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. atau Telkom mengalami aksi jual-beli yang pesat dari investor asing. Setelah menjadi top net foreign buy pada awal perdagangan, TLKM berbalik menjadi top net foreign sell.
Setelah terkoreksi 1,25 persen pada perdagangan Kamis (18/6/2020), IHSG dibuka menguat 0,79 persen ke level 4.964,39 pada perdagangan hari ini.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi yang paling laris diborong oleh investor asing, dengan pembelian sebanyak Rp10,9 miliar. Hasil ini juga membawa saham TLKM naik 0,91 persen ke Rp3.300.
Namun, pada pukul 10.13 WIB, saham TLKM berbalik melemah 0,91 persen menjadi Rp3.250. Investor asing pun berbalik melakukan net sell Rp28,1 miliar. Bahkan, TLKM menjadi saham yang paling banyak dibuang asing.
Sepanjang hari ini, saham TLKM bergerak di rentang Rp3.250 - Rp3.340. Total transaksinya mencapai Rp203,61 miliar.
Dikutip dari pengumuman pemanggilan RUPST tahun buku 2019 yang dipublikasikan di harian Bisnis Indonesia, Telkom akan menggelar RUPST pada Jumat (19/6/2020) di Auditorium Telkom Landmark Tower, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan pukul 14.00 WIB.
Rapat juga akan dilaksanakan menggunakan fasilitas e-proxy meski tetap dilakukan dengan pertemuan fisik dengan menerapkan protokol kesehatan.
Lebih lanjut, perseroan menyebutkan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPST tersebut adalah mereka yang tercatat sebagai pemegang saham hingga penutupan pasar Rabu (27/5/2020).
Dalam mata acara rapat tersebut, perseroan akan meminta persetujuan dari pemegang saham untuk menetapkan penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2019.
Sebagai informasi, pada tahun lalu, Telkom memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp16,23 triliun. Angka tersebut setara dengan 90 persen dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2018 sebesar Rp18,03 triliun.
Adapun, emiten yang tercatat dalam indeks IDX High Dividend 20 tersebut mencatatkan laba bersih Rp18,66 triliun pada tahun 2019. Torehan tersebut tumbuh 3,5 persen dari capaian periode tahun sebelumnya.
Walhasil, jika perseroan konsisten membagikan rasio pembayaran dividen sebesar 90 persen pada tahun ini, maka kemungkinan perseroan akan membagikan dividen tunai sekitar Rp16,8 triliun atau setara Rp169 per lembar saham.
Satu lagi mata acara yang menjadi pusat perhatian publik adalah perubahan susunan pengurus perseroan.
Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, Co-founder dan Presiden Bukalapak Muhammad Fajrin Rasyid diperkirakan bakal masuk jajaran direksi emiten pelat merah tersebut.
Dikutip dari Tempo.co, sejumlah sumber menyebutkan, Fajrin telah mengikuti assesment untuk menjadi direktur perusahaan milik negara itu.
“Hasilnya bagus sekali,” kata sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya, dengan alasan Telkom adalah perusahaan terbuka.
Saat dihubungi, Fajrin menolak berkomentar dengan penegasan bahwa dirinya masih aktif sebagai Presiden Bukalapak.
Di lantai bursa, pergerakan saham TLKM terpantau positif dengan kenaikan sebesar 2,18 persen atau 70 poin ke level Rp3.280 pada penutupan perdagangan Kamis (18/6/2020). Selama seminggu terakhir, saham TLKM juga sudah melesat 10,43 persen.