Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penguatan Harga Minyak Terhenti Akibat Problem Covid-19 di China

Mengutip Bloomberg, harga minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) kontrak pengiriman Juli turun 2,42 persen ke level US$37,45 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 12.48 WIB, Rabu (17/6/2020). Padahal, sehari sebelumnya harga sempat terapresiasi sebesar 3,4 persen.
Warga mengantre lokasi sementara pengambilan sampel Covid-19 di Distrik Fengtai, Beijing, ibu kota China pada Senin 15 Juni 2020./Antara-Xinhua (Ren Chao)
Warga mengantre lokasi sementara pengambilan sampel Covid-19 di Distrik Fengtai, Beijing, ibu kota China pada Senin 15 Juni 2020./Antara-Xinhua (Ren Chao)

Bisnis.com, JAKARTA – Laju penguatan harga minyak mentah terhenti akibat prospek permintaan dari dua negara ekonomi terbesar di dunia memburuk.

Adapun, kekhawatiran berkurangnya permintaan minyak mentah global datang dari munculnya gelombang kedua Covid-19 di China dan meningkatnya pasokan di Amerika Serikat.

Mengutip Bloomberg, harga minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) kontrak pengiriman Juli turun 2,42 persen ke level US$37,45 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 12.48 WIB, Rabu (17/6/2020). Padahal, sehari sebelumnya harga sempat terapresiasi sebesar 3,4 persen.

Selanjutnya harga minyak mentah Brent pengiriman Agustus turun 0,72 persen menjadi US$40,24 per barel di ICE Futures Europe Exchange setelah menguat 3,1 persen pada sesi sebelumnya.

Adapun harga minyak Brent pengiriman Agustus tersebut lebih murah ketimbang kontrak pengiriman November. Tingginya harga di pasar berjangka (futures) mengindikasikan pasokan mulai berkurang.

Warren Patterson, Head of Commodities Strategy di ING Bank NV., menjelaskan bahwa reli harga minyak belakangan ini ditopang oleh harapan laju pemulihan ekonomi China setelah pandemi Covid-19.

“Penopang utama reli adalah harapan pemulihan ekonomi di China. Tetapi, jika sekarang China memberlakukan kembali lockdown di beberapa daerahnya, hal itu bukan berita bagus untuk sisi permintaan,” kata Patterson seperti dikutip Bloomberg, Rabu (17/6/2020).

Belum lagi, Patterson melanjutkan, data pasokan minyak di AS saat ini juga masih menunjukkan harapan membaiknya konsumsi belum akan terjadi dalam waktu dekat.

Adapun, baru-baru ini Pemerintah China kembali meminta penutupan seluruh sekolah dalam rangka menahan laju penyebaran Covid-19 di tingkat provinsi. Hal itu ditafsirkan oleh pengamat sebagai langkah awal pemerintah dalam menangani Covid-19 gelombang kedua.

Padahal, negara yang menjadi salah satu konsumen minyak mentah terbesar di dunia ini telah menujukkan pemulihan ekonomi yang cukup cepat dalam beberapa bulan terakhir.

Di belahan dunia lain, American Petroleum Institue melaporkan pasokan minyak mentah di AS meningkat 3,86 juta barel pekan lalu. Kenaikan pasokan tersebut terjadi kendati produksi telah turun setidaknya 2 juta barel per hari sejak Maret 2020.

International Energy Agency dalam laporan bulanannya menuliskan bahwa negara produsen minyak terbesar di dunia sudah membatasi produksi untuk merespons turunnya permintaan pada masa pandemi Covid-19.

Saat ini, permintaan belum membaik dan pelaku pasar masih khawatir terjadi penyebaran Covid-19 gelombang kedua.

“Permintaan minyak global akan rebound pada 2021, tapi akan butuh waktu untuk bisa kembali ke level pada masa sebelum virus [Covid-19] merebak,” tulis IEA.

IEA melanjutkan dalam laporan terbaru yang menganalisis prospek pasar minyak mentah pada 2021, penggunaan bahan bakar di dunia akan tetap 2,5 persen lebih rendah pada 2021 dibandingkan dengan 2019. Hal itu sebagian besar disebabkan oleh berkurangnya permintaan dari industri penerbangan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper