Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas cenderung flat atau bergerak terbatas seiring dengan tarik-menarik sentimen Federal Reserve dan konflik Korea Utara.
Pada perdagangan Rabu (17/6/2020) pukul 12.07 WIB, emas spot turun 0,02 persen menjadi US$1.726,24 per troy ounce. Adapun, emas Comex kontrak Agustus 2020 terkoreksi 0,13 persen menuju US$1.734,2 per troy ounce. Sementara itu, indeks dolar AS naik 0,02 persen menuju 96,977.
Berdasarkan pemantauan Bloomberg, harga emas spot stabil di level US$1.725 per troy oun sedangkan harga emas di Bursa Comex pun tetap terjaga di US$1.732 per troy ounce.
Stabilnya harga emas menyusul pernyataan Federal Reserve Chairman Jerome Powell tentang ketidakpastian masa depan untuk ekonomi AS dengan kekhawatiran lebih lanjut terhadap wabah korona serta meningkatnya ketegangan geopolitik.
“Ekonomi A.S. mungkin memasuki periode peningkatan signifikan dalam pekerjaan, tetapi tidak sekuat sebelum pandemic,” katanya dikutip dari Bloomberg pada Rabu (17/6/2020). Oleh sebab itu, kemungkinan presentase suku bunga tidak akan jauh dari 0 persen.
Gubernur Fed Bank of Dallas Robert Kaplan mengatakan mungkin ekonomi AS bisa pulih lebih cepat dari yang diharapkan, tetapi kinerja akan tergantung pada kesehatan masyarakat.
Baca Juga
Wakil Ketua Fed Richard Clarida mengatakan kerusakan ekonomi ditimbulkan oleh pandemi dapat mengancam stabilitas inflasi jangka panjang harapan.
Di sisi lain, perselisihan antara India dan China yang kian meningkat menjadi konflik mematikan di sepanjang perbatasan Himalaya. Hal ini menjadi yang pertama kali dalam lebih dari empat dekade. Konfkik geopolitik antara Korea Utara dan Korea Selatan juga memanas sehari setelah menghancurkan kantor penghubung keduanya.
Sementara itu, tim anas Monex Investindo Futures memperkirakan Harga emas masih bergerak dalam rentang terbatas pada awal perdagangan hari Rabu (17/6/2020).
“Saat ini para pelaku pasar juga memperhatikan eskalasi ketegangan global, ketika tentara India dengan Tiongkok bentrok di perbatasan mereka yang disengketakan, sementara itu Korea Utara meledakan kantor penghubung antara Korea yang didirikan di kota perbatasan,” tulis tim.
Menurut tim, harga emas cenderung digunakan sebagai aset investasi aman selama ketidakpastian politik dan keuangan. Sementara itu prospek dukungan terbaru dari Federal Reserve dan Bank of Japan yang dapat mendukung kenaikan harga emas.