Bisnis.com, JAKARTA—Obligasi Ritel Indonesia Seri 017 atau ORI17 dinilai bisa menjadi solusi bagi investor dalam melakukan diversifikasi portofolio investasi di saat pasar finansial masih volatil.
Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto menjelaskan surat berharga negara (SBN), termasuk ORI memiliki kupon yang dibayar secara reguler oleh pemerintah. Selain itu, ada jaminan investasi akan kembali saat jatuh tempo karena pembayaran bunga dan pokok dijamin oleh dua undang-undang yaitu UU APBN dan Surat Utang Negara.
“Artinya setiap tahun pemerintah menganggarkan dana untuk pembayaran bunga dan pokok pinjaman Utang Negara termasuk ORI017,” tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (16/6/2020).
Selain itu, papar Handy, berdasarkan data historis, 10 tahun terakhir, pasar obligasi memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan saham ataupun deposito dengan volatilitas yang relatif rendah.
Dengan demikian, imbal hasil atau yield obligasi Pemerintah Indonesia termasuk paling atraktif dengan tingkat yield aktual bertenor 10 tahun sebesar 7,2 persen. Nilai tersebut masih lebih tinggi dibanding rata-rata yield 10 tahun di negara-negara berkembang, yaitu sebesar 5,13 persen.
“Meskipun kupon ORI17 lebih rendah dibandingkan ORI16 yang diterbitkan Oktober 2019, namun selisih atau spread terhadap suku bunga penjaminan deposito masih lebih tinggi,” tambahnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,5 persen sebagai upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi di tengah volatilitas yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Sementara itu, bunga deposito turun 75 bps menjadi 5,5 persen selama periode yang sama.
Walhasil, tingkat kupon yang ditawarkan ORI017 memiliki selisih 90 bps di atas bunga deposito dibandingkan ORI16 yang memiliki spread hanya 30 bps. Selain itu, tarif pajak untuk ORI adalah sebesar 15 persen, lebih rendah dibandingkan tarif pajak untuk deposito yang sebesar 20 persen.
Dengan tingkat suku bunga yang rendah saat ini, Handy menyarankan agar masyarakat mulai berinvestasi sekarang untuk mendapatkan return yang optimal di masa yang akan datang, khususnya kepada generasi muda.