Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelombang Kedua Covid-19 Bikin Waswas, Wall Street Melemah di Awal Perdagangan

Dilansir dari Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 2,34 persen ke level 25.007,42 di awal perdagangan, sedangkan indeks S&P 500 melemah 1,68 persen ke level 2.984,16 dan indeks Nasdaq Composite melemah 1,51 persen.
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat melemah pada awal perdagangan Senin (15/6/2020) menyusul kembalinya kekhawatiran adanya bahwa gelombang kedua pandemi virus corona.

Dilansir dari Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 2,34 persen ke level 25.007,42 di awal perdagangan, sedangkan indeks S&P 500 melemah 1,68 persen ke level 2.984,16 dan indeks Nasdaq Composite melemah 1,51 persen.

Investor kembali mencari aset safe haven, mendorong imbal hasil obligasi 10-tahun turun tiga basis poin. Sementara itu, harga minyak merosot di bawah US$35 per barel di New York setelah BP Plc memperingatkan pandemi akan mengurangi permintaan energi jangka panjang.

Setelah reli tajam pekan lalu yang mendorong bura global mendekati level pra-pandemi, sentimen berubah negatif menyusul ekonomi yang menunjukkan bahwa ekonomi global masih lemah dan tidak ada tanda-tanda bahwa perjalanan internasional akan kembali normal dalam waktu dekat.

Lebih dari 20 negara bagian AS melihat peningkatan dalam kasus virus corona, sedangkan penyebaran kasus di Beijing juga telah meningkatkan kekhawatiran akan kebangkitan pandemi.

Rilis data ekonomi China pada hari ini juga memperlihatkan kenaikan di bawah ekspektasi sejumlah ekonom. Hal tersebut juga ditambah dengan penurunan angka penjualan ritel dan kenaikan output industri yang dibawah perkiraan awal.

"Setiap aksi jual lebih lanjut kemungkinan mendorong kembali momentum yang telah dibangun sejak awal," kata manajer investasi di Aberdeen Standard Investments, James Athey.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper