Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa melemah di awal perdagangan Senin (15/6/2020), karena kekhawatiran gelombang kedua virus corona (Covid-19) menurunkan ekspektasi terhadap pemulihan ekonomi yang cepat.
Dilansir dari Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 merosot 2,2 persen pada awal perdagangan, sedangkan kontrak berjangka indeks S&P 500 turun 3 persen. Adapun imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun menguat menjadi 0,65 persen.
Saham BP Plc. merosot setelah mengumumkan akan menghapus buku nilai bisnisnya hingga US$17,5 miliar dan memperkirakan pandemi akan menjadi tekanan jangka panjang terhadap permintaan energi.
Global Head of Foreign-Exchange Strategy di HSBC Holdings Plc. David Bloom mengatakan pemulihan ekonomi dunia memperlihatkan tren berbentuk U-shaped yang cenderung lambat dan tidak merata.
"Investor cenderung bersikap menghindari aset berisiko karena realitas pemulihan U-shaped ini,” ungkap David, seperti dikutip Bloomberg.
Rilis data ekonomi China pada hari ini juga memperlihatkan kenaikan di bawah ekspektasi sejumlah ekonom. Hal tersebut juga ditambah dengan penurunan angka penjualan ritel dan kenaikan output industri yang dibawah perkiraan awal.
Baca Juga
Terkait virus corona, lebih dari 20 negara bagian AS mencatat peningkatan kasus baru di atas rata-rata. Sementara itu, Tokyo melaporkan lonjakan akhir pekan lalu dan wabah baru di Beijing mendorong pemerintah untuk menutup pasar.
"Risiko global saat ini adalah adanya gelombang kedua kasus virus corona. Sekarang adalah saatnya investor memiliki obligasi dengan tenor panjang dalam portofolio mereka," ujar Chief Investment Officer for Core Investments di AXA Investment Managers Chris Iggo.