Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibuka Melemah, IHSG Berhasil Berbalik Rebound

Setelah dibuka melemah, pada pukul 09.02 WIB indeks langsung melaju ke zona hijau. IHSG menguat 0,06 persen menuju level 4.883,51. Terpantau 148 saham menguat, 74 saham melemah, dan 107 saham koreksi.
Pegawai melintas di depan layar monitor perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (3/6/2020). Bisnis/Abdurachman
Pegawai melintas di depan layar monitor perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (3/6/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,06 persen pada perdagangan Senin (15/6/2020).

Setelah sempat dibuka melemah, pada pukul 09.02 WIB indeks langsung melaju ke zona hijau. IHSG menguat 0,06 persen menuju level 4.883,51. Terpantau 148 saham menguat, 74 saham melemah, dan 107 saham koreksi.

Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee menyatakan pihaknya memperkirakan indeks akan berpeluang menguat pekan depan dengan kecenderungan menguat di awal pekan dan berpeluang koreksi di akhir pekan.

“IHSG bergerak dengan support di level 4.800 sampai 4.712 dan resistance di level 4.969 sampai 5.139,” tulisnya dalam riset, Minggu (14/6/2020).

Menurutnya, sentimen global masih membayangi pergerakan pasar ekuitas Tanah Air seperti kekhawatiran gelombang kedua kasus Covid-19 yang ditandai dengan kenaikan kasus di California, Texas, dan Arizona di Amerika Serikat.

Kekhawatiran tersebut diperparah dengan aksi demonstrasi protes atas kematian George Floyd yang berpotensi meningkatkan kasus infeksi virus mematikan tersebut.

“Akhir pekan pasar berhasil rebound dari tekanan ditandai naiknya saham perusahaan yang kinerjanya bergantung pada pembukaan kembali ekonomi berhasil menguat dengan harapan gelombang kedua tidak akan parah dan janji tidak ada penutupan ekonomi lagi oleh Menteri Keuangan Steven Mnuchin,” sambung Hans.

Lebih lanjut, The Fed baru-baru ini menyatakan bahwa pemulihan ekonomi membutuhkan waktu dan berpotensi terhadap penurunan ekonomi Amerika Serikat. Bank Sentral Amerika Serikat tersebut akhirnya mengambil tindakan dengan mempertahankan suku bunga dan memperkirakan tidak akan melakukan kenikan tingkat suku bunga hingga tahun 2022.

Di sisi lain, prediksi Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dan Bank Dunia menunjukkan bahwa ekonomi masih akan melemah menjadi sentimen negatif bagi pasar.

Dari dalam negeri, kenaikan cadangan devisa memberikan indikasi aliran dana asing kembali ke pasar ekuitas Indonesia ditambah dengan sentimen positif dari masa transisi PSBB.

Lanjar Nafi, Head of Research Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Indonesia mengatakan bahwa penguatan IHSG akhir pekan lalu ditopang oleh rebound saham-saham keuangan yang secara sektoral menguat 1,79 persen.

Secara teknikal, dia mengatakan bahwa rebound IHSG saat ini berada tepat pada support MA20 sebagai indikasi cukup kuat penguatan lanjutan di awal pekan.

Sementara itu Indikator stochastic mendekati area oversold dengan momentum yang whipsaw pada rata-rata 14 hari dari momentum Relative Strength Index (RSI).

“Sehingga, sinyal lanjutan penguatan di awal pekan depan cukup kuat dengan support—resistance di rentang 4.746-4.950. Saham-saham yang mulai dapat dicermati, di antaranya ACES, AKRA, ANTM, BBRI, BRPT, HMSP, ITMG, MEDC, TLKM,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper