Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia dan pasar berjangka AS dibuka melemah seiring dengan kekhawatiran adanya gelombang kedua kenaikan angka kasus positif virus corona.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan berhasil menguat setelah dibuka melemah. Pada pukul 9.15 WIB, IHSG menguat 0,41 persen ke level 4.900,57. Terpantau 183 saham menguat, 104 saham melemah, dan 128 saham stagnan.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (15/6/2020), indeks Kospi Korea Selatan menjadi pasar dengan koreksi terdalam dengan 0,9 persen disusul oleh Hang Seng Hong Kong (0,5 persen). Sementara itu, penurunan juga diikuti oleh indeks Topix Jepang sebanyak 0,4 persen.
Sedangkan indeks S&P/ASX 200, yang telah terjerembab 5 persen dalam 2 sesi perdagangan terakhir juga terkoreksi 0,1 persen. Adapun indeks berjangka S&P 500 juga turun 1,2 persen hingga pukul 09.02 waktu Tokyo, Jepang.
Faktor penurunan bursa ini didorong oleh lonjakan angka kasus positif pandemi virus corona di lebih dari 20 negara bagian di AS. Hal serupa juga terjadi di Jepang dan China yang memutuskan untuk menutup pasarnya.
"Risiko global saat ini adalah adanya gelombang kedua kasus virus corona. Sekarang adalah saatnya investor memiliki obligasi dengan tenor panjang dalam portofolio mereka," ujar Chief Investment Officer for Core Investments di AXA Investment Managers Chris Iggo.
Baca Juga
Pada hari ini, China akan mengumumkan data-data ekonomi inti yang diperkirakan akan menunjukkan tren positif setelah terkontraksi pada kuartal I/2020. Pengumuman akan dilakukan secara daring karena munculnya kasus baru virus corona di Beijing.
Berikut adalah pergerakan pasar lainnya:
Mata Uang
Nilai Yen Jepang naik 0,1 persen ke 107,29 per dolar AS.
Nilai Yuan turun 0,2 persen ke level 7,0890 per dolar AS.
Nilai Euro terpantau di US$1,1254.
Indeks Bloomberg Dollar Spot naik 0,1 persen.
Obligasi
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun 3 basis poin ke 0,67 persen.
Imbal hasil obligasi Australia tenor 10 tahun turun 4 basis poin ke 0,87 persen.
Komoditas
Harga minyak West Texas Intermediate turun 2,3 persen ke US$35,43 per barel.
Harga emas terpantau di level US$1.733 per ounce.