Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sedikit Lagi, Bursa Saham Korsel Menghapus Kerugian Return pada 2020

Pada Senin (8/6/2020) Kospi ditutup naik naik 0,11 persen menjadi 2.184,29, kurang dari 1 persen untuk kembali dari berada di zona hijau pada 2020.
Bursa Saham Korea Selatan./ Seong Joon Cho - Bloomberg
Bursa Saham Korea Selatan./ Seong Joon Cho - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Kospi Korea Selatan hampir menghapus kerugian tahun ini sebesar 34 persen, dibantu oleh para investor yang bertaruh pada rebound global dan larangan sementara negara itu atas penjualan pendek (short selling).

Dikutip dari Bloomberg, pada Senin (8/6/2020) Kospi ditutup naik naik 0,11 persen menjadi 2.184,29, kurang dari 1 persen untuk kembali dari berada di zona hijau pada 2020. Samsung Electronics Co., saham terbesar nasional dengan bobot 24 persen di Kospi, turun 1,1 persen.

Kospi sejatinya telah melonjak sekitar 50 [ersen dari level terendahnya di bulan Maret. Investor indivisu telah menambahkan dana masuk hingga 25,7 triliun won ($ 21,3 miliar) ke Kospi sepanjang 2020, sementara para investor asing melakukan net sell 23,2 triliun won.

Di antara negara-negara berkembang, Korea Selatan adalah penerima manfaat terbesar dari pembukaan kembali global setelah penguncian virus korona, menurut Jefferies Financial Group Inc.

Selain bantuan dari penurunan dolar AS, hasil obligasi AS yang lebih curam, dan perluasan pasokan uang di Cina, Korea Selatan menonjol karena telah mampu melawan virus lebih baik daripada rekan-rekan, papar Jefferies dalam sebuah catatan minggu lalu.

Larangan penjualan pendek oleh Korea selama enam bulan sejak 16 Maret juga tampaknya mendukung pasar, menurut catatan dari Shinhan Investment & Securities. Kospi mungkin menghadapi koreksi jika larangan itu mereda, mengingat indeks itu tergelincir sekitar 9 persenketika regulator mencabut pembatasan sebelumnya.

Ahli strategi di Korea Investment & Securities Jiwoo Lim menyampaikan peningkatan saham Kospi tidak mungkin menunjukkan "pemulihan berbentuk V" karena melambatnya pertumbuhan di China dan berlanjutnya ketegangan perdagangan China-Amerika, kata . Total pendapatan bersih anggota Kospi akan sekitar 131 triliun won pada 2021, menurun 25 persen dari 2018 ketika Kospi mencapai rekor.

"Seberapa besar langkah-langkah stimulus pemerintah akan mengarah pada pemulihan ekonomi yang efektif adalah faktor kunci terhadap Kospi. Jika pendapatan tidak rebound, laju peningkatan Kospi akan terbatas," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper