Bisnis.com, JAKARTA — PT Jasa Armada Indonesia Tbk. menyiapkan sejumlah strategi untuk mengoptimalkan peluang yang ada pada masa new normal atau kenormalan baru.
Direktur Utama Jasa Armada Indonesia Chiefy Adi Kusmargono mengungkapkan terdapat serangkaian strategi yang ditempuh untuk mengoptimalkan keuntungan saat fase kenormalan baru. Salah satunya dengan fokus kepada peningkatan fundamental operasi dalam pelayanan pandu dan tunda sesuai dengan service level agreement (SLA)/ service level guarantee (SLG) dalam protokol Covid-19.
Chiefy menyebut pengembangan wilayah operasi pandu dan tunda juga dilakukan dengan menggandeng pelabuhan umum, terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS), dan terminal khusus (Tersus). Tujuannya, untuk menjamin keselamatan orang, kapal, barang, dan fasilitas dalam mendukung lancarnya arus distribusi logistik.
Lebih lanjut, dia mengatakan emiten berkode saham IPCM itu mempercepat penyelesaian pembangunan kapal dan mempercepat proses tambahan pembangunan kapal. Selanjutnya, perseroan juga mengontrol biaya secara efektif.
“IPCM fokus kepada biaya must have yang terkait kepada operasi perawatan yang terkait langsung dengan pelayanan dan pendapatan,” jelasnya kepada Bisnis, Minggu (7/6/2020).
Chiefy menambahkan perseroan juga melakukan digitalisasi operasional pelayanan. Langkah itu dapat menekan banyak pengeluaran perseroan khususnya untuk urusan koordinasi di wilayah operasi yang tersebar di 10 provinsi.
Baca Juga
Penyebaran COVID-19 telah mematahkan sejumlah kebiasaan lama dan melahirkan skema baru untuk perseroan. Salah satunya koordinasi, monitoring, serta evaluasi kinerja operasi melalui IPCM Microsoft Team, e-office, e-performance apprasial, marine operating system (MOS), dan asset management operating system (AMOS).
Jasa Armada Indonesia membukukan pendapatan Rp184,1 miliar atau tumbuh 19,52 persen secara year on year (yoy) pada kuartal I/2020. Dari situ, perseroan membukukan laba bersih Rp32,35 miliar atau naik 25,19 persen secara tahunan pada Januari 2020—Maret 2020.
Tercatat, marjin laba bersih atau net profit margin (NPM) perseroan sebesar 17,57 persen pada kuartal I/2020. Posisi itu lebih besar dari 16,78 persen periode yang sama tahun lalu.