Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UBS: Reopening Ekonomi Dorong Mobilitas, Pasar Saham Berpotensi Naik

Menurut UBS Group AG., reopening ekonomi di sejumlah negara bagian AS akan mendukung tren peningkatan mobilitas dan aktivitas. Imbasnya, pasar saham berpotensi menguat.
Trader di lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS pada 3 Mei 2019./ REUTERS/Brendan McDermid
Trader di lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS pada 3 Mei 2019./ REUTERS/Brendan McDermid

Bisnis.com, JAKARTA – Meningkatnya mobilitas sebagai dampak pembukaan kembali (reopening) kegiatan ekonomi di Amerika Serikat, dipandang dapat menguntungkan pasar saham.

Menurut UBS Group AG., reopening ekonomi di sejumlah negara bagian AS akan mendukung tren peningkatan mobilitas dan aktivitas. Imbasnya, pasar saham berpotensi menguat.

Banyak investor mencari data pelacakan lokasi dari smartphone dan perangkat pemetaan (mapping), yang dipublikasikan oleh sejumlah perusahaan termasuk Apple Inc., Google, dan TomTom NV.

Upaya ini dilakukan untuk melihat tanda-tanda apakah masyarakat mulai melanjutkan aktivitas normal ketika pandemi Covid-19 mereda. Dari data tersebut, tampak penguatan saham sejalan dengan meningkatnya aktivitas mobilitas global.

“Peningkatan terbaru dalam data adalah sinyal positif untuk saham,” tulis Kepala Strategi Ekuitas AS Keith Parker dalam risetnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (5/6/2020).

Pelonggaran pembatasan selama beberapa pekan mendatang di negara-negara bagian berpenduduk padat seperti New York dan California disebut mendukung peningkatan aktivitas, dan karenanya saham, didasarkan pada lompatan besar dalam mobilitas yang terlihat setelah reopening.

“Ini berarti saham dapat terus naik dari titik ini atau setidaknya mempertahankan level yang berlaku,” tambah Parker.

Saham global telah mengalami rally yang kuat selama tiga pekan terakhir, menggiring kenaikan indeks MSCI All-Country World dari level terendah pada pertengahan Maret menjadi hampir 40 persen.

Stimulus moneter dan fiskal yang belum pernah dilancarkan sebelumnya dan pembukaan kembali secara bertahap oleh banyak negara telah meningkatkan harapan pemulihan untuk mengimbangi dampak dari lockdown yang diberlakukan untuk membendung virus Corona (Covid-19).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper