Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Kembali Rebound ke Atas US$1.700

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (4/6/2020) pukul 12.46 WIB, harga emas spot rebound 2,33 poin atau 0,14 persen menjadi US$1.702 per troy ounce. Adapun, harga emas Comex kontrak Agustus 2020 terkoreksi 0,9 poin atau 0,05 persen menuju US$1.703,9 per troy ounce.
Emas lantakan./ Stefan Wermuth - Bloomberg
Emas lantakan./ Stefan Wermuth - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas rebound pada awal perdagangan hari Kamis (4/6/2020) ke atas level US$1.7000 di tengah berlangsungnya ketegangan politik dan melemahnya dolar AS.

Indeks dolar AS telah turun sekitar 1 persen di pekan ini, membuat harga emas menjadi lebih murah untuk pemilik mata uang lainnya.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (4/6/2020) pukul 12.46 WIB, harga emas spot rebound 2,33 poin atau 0,14 persen menjadi US$1.702 per troy ounce. Adapun, harga emas Comex kontrak Agustus 2020 terkoreksi 0,9 poin atau 0,05 persen menuju US$1.703,9 per troy ounce. Sementara itu, indeks dolar AS masih menguat 0,18 persen ke level 97,455.

Tim analis Monex Investindo Futures dalam laporannya menyampaikan Amerika Serikat diperkirakan akan memberlakukan pembatasan pada setidaknya empat outlet media pemerintah Tiongkok, ungkap seorang narasumber.

Media tersebut kemungkinan termasuk China Central Television (CCTV), jaringan teratas milik pemerintah Tiongkok, dan China News Services, kantor berita terbesar kedua yang dimiliki oleh pemerintah Tiongkok.

Sementara itu untuk kebijakan lainnya yang dapat memicu ketegangan politik antara Washington dengan Beijing adalah pemerintahan Presiden AS Donald Trump mulai hari Rabu melarang angkutan penumpang Tiongkok untuk terbang ke Amerika Serikat mulai tanggal 16 Juni 2020.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan sebelumnya pelemahan emas tidak lepas dari penerapan kenormalan baru atau  new normal di sejumlah negara. Pasalnya hal itu telah memberikan euforia akan pembukaan aktivitas ekonomi di tengah pandemi. 

“Rencana new normal di Indonesia memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Pelaku pasar seakan tidak mau ketinggalan kereta untuk masuk ke aset berisiko,” katanya kepada Bisnis, Rabu (3/6/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper