Bisnis.com, JAKARTA - Harga jual emas diperkirakan bakal terus melemah seiring penerapan kenormalan baru atau new normal di sejumlah negara. Minat terhadap aset aman pun berkurang sehingga menekan harga logam mulia.
Berdasarkan data Bloomberg, Harga emas Comex kontrak Agustus 2020 turun 0,18 persen ke level US$1.701 per troy ounce pada Rabu (3/6/2020) pukul 07.23 Waktu New York atau Kamis (4/6/2020) waktu 06.23 WIB.
Level tersebut sejauh ini menjadi yang terendah sejak 15 Mei 2020 yang mana saat itu harga emas mencapai US$1.756 per troy ounce.
Harga emas di pasar spot juga terpantau berada di bawah level US$1.700 per troy ounce. Harga emas spot turun 0,04 persen ke posisi US$1.698,96.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pelemahan emas tidak lepas dari penerapan kenormalan baru atau new normal di sejumlah negara. Pasalnya hal itu telah memberikan euforia akan pembukaan aktivitas ekonomi di tengah pandemi.
“Rencana new normal di Indonesia memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Pelaku pasar seakan tidak mau ketinggalan kereta untuk masuk ke aset berisiko,” katanya kepada Bisnis, Rabu (3/6/2020).
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Suabi mengatakan harga emas bakal menguji US$1.650 pada besok. Menurutnya belum ada sentimen positif saat ini yang bisa mengerek naik harga logam mulia itu.
“Minim sekali kemungkinan emas bisa menembus US$1.800, paling tinggi hanya US$1.760. Ini dikarenakan roda ekonomi sudah mulai berjalan dengan new normal jadi ada peluang untuk investasi di aset berisiko,” ujarnya.