Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan keperkasaannya dengan berkali-kali menjadi jawara Asia dalam beberapa perdagangan terakhir. Tren penguatan nilai tukar rupiah tersebut pun berpotensi berlanjut dalam jangka pendek.
Berdasarkan data Bloomberg, sepanjang satu bulan terakhir rupiah berhasil menguat 4,7 persen terhadap dolar AS. Kinerja tersebut pun jauh memimpin dibandingkan dengan mata uang Asia lainnya seperti baht yang hanya mampu menguat 2,69 persen dan dolar Singapura yang hanya menguat 0,78 persen.
Selain itu, dalam perdagangan Selasa (2/6/2020), rupiah berhasil terapresiasi 2,35 persen atau 195 poin dan parkir di level Rp14.415 per dolar AS. Kinerja kali ini juga menjadikan rupiah sebaga mata uang dengan penguatan terbaik di Asia, mengalahkan ringgit yang menguat 1,5 persen dan baht yang hanya naik 1,1 persen.
Rupiah berhasil membalikkan keadaan dari bergerak di level terendahnya sejak Juni 1998 di kisaran Rp16.000 per dolar AS pada Maret 2020, kini rupiah bergerak di kisaran level Rp14.000 per dolar AS.
Kendati demikian, sepanjang tahun berjalan 2020 rupiah masih terkoreksi 3,8 persen, menjadi salah satu yang terlemah di Asia tepat di bawah ringgit yang melemah 4,75 persen dan won yang melemah 4,2 persen.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa penguatan rupiah kali ini didukung oleh demo disertai aksi penjarahan di Amerika Serikat (AS) dalam sepekan terakhir.
Baca Juga
“Demi tersebut berpotensi mengganggu perekonomian AS sehingga melemahkan greenback,” ujar Ariston kepada Bisnis, Selasa (2/6/2020).
Selain itu, pasar juga merespon positif rencana pelonggaran lockdown untuk menggerakkan roda ekonomi di beberapa negara termasuk Indonesia yang segera menerapkan kebijakan normal baru.
Ariston menjelaskan bahwa katalis positif yang saat ini beredar di pasar berpotensi membawa rupiah kembali ke level Rp13.000 per dolar AS, tergantung euforia penerapan new normal dapat bertahan dan isu eskalasi ketegangan hubungan dagang AS dan China dapat mereda.
Pada perdagangan Rabu (3/6/2020), rupiah diproyeksi masih melanjutkan penguatan dengan potensi level support di kisaran Rp14.300 per dolar AS dan level resistan Rp14.500 per dolar AS.
Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.
Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 292 poin atau 2,03 persen ke level Rp14.122 per dolar AS menjelang akhir perdagangan hari ini.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,365 poin atau 0,37 persen ke level 97,308 pada pukul 14.26 WIB.
Nilai tukar rupiah terpantau masih bertahan di level Rp14.208 per dolar AS dengan penguatan tajam 207 poin, saat indeks dolar AS melemah 0,27 persen atau 0,263 poin ke posisi 97,410 pukul 13.28 WIB.
Nilai tukar rupiah terpantau masih menguat tajam 207 poin ke level Rp14.208 per dolar AS, saat indeks dolar AS melemah 0,26 persen atau 0,2456 poin ke posisi 97,417.
Nilai tukar rupiah menguat tajam 207 poin atau 1,44 persen ke level Rp14.208 per dolar AS, saat indeks dolar AS melemah 0,25 persen atau 0,248 poin ke posisi 97,425.
Nilai tukar rupiah menguat tajam 207 poin atau 1,44 persen ke level Rp14.208 per dolar AS, saat indeks dolar AS melemah 0,20 persen atau 0,199 poin ke posisi 97,474.
Nilai tukar rupiah menguat tajam 195 poin atau 1,35 persen ke level Rp14.220 per dolar AS, saat indeks dolar AS melemah 0,21 persen atau 0,209 poin ke posisi 97,464.