Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Pertimbangkan Pemulihan Global, Bursa Eropa Menguat

Bursa saham Eropa menguat di awal perdagangan Selasa (2/6/2020), sementara bursa berjangka AS turun karena investor menimbang tanda-tanda positif pada stimulus dan ekonomi global terhadap memburuknya kerusuhan sosial di AS.
Bursa Efek Frankfurt, Jerman./Bloomberg
Bursa Efek Frankfurt, Jerman./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa menguat di awal perdagangan Selasa (2/6/2020), sementara bursa berjangka AS turun karena investor menimbang tanda-tanda positif pada stimulus dan ekonomi global terhadap memburuknya kerusuhan sosial di AS.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 menguat 0,9 persen di awal perdagangan hari ini, dipimpin oleh sektor otomotif tan pariwisata, setelah Kanselir Jerman Angela Merkel berusaha untuk menengahi kompromi pada paket stimulus kedua untuk membantu perekonomian negara.

Saham Deutsche Lufthansa AG melonjak setelah maskapai ini mengatasi sebagian besar hambatan untuk menerima bailout senilai 9 miliar euro (US$10 miliar) dari pemerintah.

Di sisi lain, kontrak berjangka indeks S&P 500 berjangka turun menyusul janji Presiden Donald Trump untuk mengerahkan pasukan dalam jumlah besar jika kota-kota dan negara-negara bagian tidak bertindak untuk menahan kekerasan dari aksi protes atas kebrutalan polisi.

Investor telah mendorong saham hingga level tertinggi dalam tiga bulan terakhir setelah aktivitas ekonomi dibuka kembali di seluruh dunia dan indikator manufaktur menunjukkan ekonomi stabil setelah penutupan akibat virus corona.

Namun,sejumlah risiko masih ada, termasuk ketegangan hubungan AS-China yang dapat membahayakan kesepakatan perdagangan yang dimenangkan dengan susah payah.

Demonstrasi yang terkadang berakhir dengan kerusuhan di berbagai kota di AS untuk memprotes pembunuhan George Floyd, seorang pria kulit hitama, oleh petugas kepolisian menjadi sumber kekhawatiran lain bati investor.

"Fokus utama sekali lagi muncul pada prospek jangka panjang dari pelonggaran lockdown di seluruh dunia, meskipun jika kekerasan di jalan-jalan AS berlanjut lebih lama, investor AS mungkin harus menghadapi lockdown dari jenis yang berbeda, yang dikenakan oleh National Guard,” kata Michael Hewson, seorang analis di CMC Markets, seperti dikutip Bloomberg.

Sementara itu, European Central Bank (ECB) diperkirakan akan menambah program pembelian aset senilai 500 miliar euro pembelian pada pertemuan kebijakan Kamis mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper