Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham ICBP dan INDF Ambles, Tersulut Sentimen Akuisisi Pinehill?

Hingga pukul 09.32 WIB, saham Indofood CBP (ICBP) terpantau terjun 6,77 persen atau 650 poin ke level Rp8.950. Sementara itu, pergerakan saham induk usahanya PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) anjlok 6,61 persen atau 425 poin ke level Rp6.000.
Indomie/Ilustrasi-indofood.com
Indomie/Ilustrasi-indofood.com

Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten konsumer PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan induk usahanya PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) secara bersamaan ambles pada awal perdagangan, Selasa (26/5/2020) pagi ini.

Hingga pukul 09.32 WIB, saham Indofood CBP (ICBP) terpantau terjun 6,77 persen atau 650 poin ke level Rp8.950. Sementara itu, pergerakan saham induk usahanya PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) anjlok 6,61 persen atau 425 poin ke level Rp6.000.

Koreksi kedua saham ini diyakini sebagai imbas pengumuman kesepakatan perjanjian jual beli saham bersyarat antara Indofood CBP dengan Pinehill Corpora Limited (Grup Pinehill) dan Steele Lake Limited.

Untuk diketahui, Grup Pinehill bergerak di bidang industri pembuatan mie instan di Arab Saudi, Nigeria, Turki, Mesir, Kenya, Maroko dan Serbia, dengan menggunakan merek 'Indomie' berdasarkan perjanjian lisensi dengan Indofood Sukses Makmur (INDF), induk usaha dari Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP).

Harga pembelian seluruh saham telah disepakati sebesar US$2,99 miliar atau setara dengan Rp44,33 triliun (asumsi kurs Rp14.785 per dolar AS).

Jumlah ini akan dibayarkan untuk saham yang dijual Pinehill Company sebesar US$1,53 miliar atau setara dengan Rp22,61 triliun, serta saham yang dijual Steele Lake sebesar US$1,47 miliar atau setara dengan Rp21,72 triliun.

Analis BNI Sekuritas William Siregar sebelumnya sudah memprediksi harga saham emiten yang terdaftar sebagai anggota konstituen Bisnis-27 tersebut akan terkoreksi pada awal perdagangan hari ini.

“Kalau dari 2 kali aksi korporasi terakhir Indofood, harga sahamnya (setelah pengumuman akuisisi) selalu bereaksi negatif, at least minus 5 persen. Jadi kemungkinan besar besok (harga sahamnya) akan demikian (terkoreksi),” katanya, Senin (25/5/2020). 

Untuk diketahui, usai pengumuman due diligence oleh perseroan atas grup Pinehill melalui laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), bulan Februari lalu, harga saham ICBP dan INDF pun sempat anjlok. 

Hal ini, menurut William, ditenggarai oleh sentimen pasar bahwa perseroan akan membeli saham Pinehill dengan harga premium. 

Kendati demikian, dia meyakini prospek menengah dan jangka panjang produsen Indomie tersebut kian cemerlang. Baginya, pasar Indonesia saat ini sudah cukup mature. Sehingga, Indofood CBP diproyeksikan akan lebih agresif dalam memasarkan produknya ke kawasan timur tengah dan menambah pangsa pasar secara global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper