Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia membuka perdagangan akhir pekan dari zona merah. Penurunan indeks setelah China mengumumkan untuk membalas setiap tindakan Pemerintah AS.
Pembalasan ini setelah Amerika Serikat bersikeras untuk memberlakukan undang-undang keamanan nasional Hong Kong yang disepakati merupakan wilayah China namun saat ini memiliki peerintahan sendiri.
Berdasarkan data Bloomberg, pagi ini, Jumat (22/5/2020, bursa Hang Seng dibuka turun 2,2 persen, indeks topix Jepan turun 0,1 persen, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,7 persen, sedangkan indeks S&P Australia atau ASX 200 menguat 0,2 persen.
Kepala Strategi Investasi BlueBay Asset Management LLP David Riley mengatakan bahwa risiko geopolitik kembali menghantui pasar dan akan menjadi sentimen negatif dalam beberapa perdagangan ke depan di tengah sentimen pandemi Covid19 yang belum usai.
Untuk diketahui, Presiden AS Donald Trump bersikeras untuk memberlakukan undang-undang keamanan nasional Hong Kong sebagai buntut dari aksi demonstrasi yang terjadi pada tahun lalu.
Namun, Pemerintah China telah menanggapi tuduhan Presiden AS Donald Trump dan memperingatkan bahwa Negeri Panda itu akan menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingannya serta mengancam tindakan balasan.
Baca Juga
Trump menyahut dengan mengancam untuk tidak ingin bernegosiasi dagang kembali dengan China. Kicauan ini menghancurkan optimisme pasar terhadap kesepakatan dagang tahap kedua yang semula direncanakan dapat diselesaikan pada November tahun ini.
“Ini kekhawatiran besar bagi pasar bahwa hubungan dagang kembali memanas, dan ini merupakan sumber potensial lainnya untuk pelemahan dan koreksi aset-aset berisiko,” ujar Riley seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (22/5/2020).