Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan harus puas mendarat di zona merah pada sesi terakhirnya untuk perdagangan periode Ramadan 2020.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, indeks harga saham gabungan (IHGS) ditutup terkoreksi tipis 0,06 persen ke level 4.545,952 pada akhir perdagangan, Rabu (30/5/2020). Sepanjang sesi perdagangan terakhirnya pada Ramadan 2020, 161 saham menguat, 212 terkoreksi, dan 174 stagnan.
Seperti diketahui, Rabu (20/5/2020) menjadi perdagangan terakhir sebelum memasuki musim libur Lebaran 2020. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dimulai kembali pada, Selasa (26/5/2020).
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi sasaran aksi jual dengan posisi net sell atau jual bersih Rp225,9 miliar sepanjang perdagangan, Rabu (20/5/2020). Selanjutnya, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menyusul dengan masing-masing Rp29 miliar dan Rp28,9 miliar.
Akan tetapi, aksi jual asing terhadap saham BBCA masih tertahan oleh net buy investor asing di saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). Perbankan milik negara itu mencetak beli bersih Rp231,8 miliar.
Selain berbelanja BBRI, investor asing juga memborong saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). Emiten konsumer itu menempati posisi kedua daftar saham paling diburu asing dengan nilai net buy Rp46,8 miliar.
Baca Juga
Dengan demikian, tercatat investor asing mencetak net buy atau beli bersih di seluruh papan perdagangan senilai Rp81,71 miliar.
Total nilai transaksi di pasar reguler, tunai, dan negosiasi mencapai Rp40,41 triliun pada sesi perdagangan, Rabu (20/5/2020). Nilai itu berasal dari transaksi jual beli investor asing di saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI) senilai Rp33,3 triliun.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai pergerakan IHSG diwarnai aksi ambil untung alias profit taking. Kondisi itu terjadi setelah indeks menguat pada perdagangan sebelumnya.
“Menjelang libur maka aksi jual juga lebih kuat dari biasanya,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (20/5/2020).
William mengatakan saat ini arah tren IHSG sedang mengalami penurunan. Kabar diragukannya keampuhan vaksin Modena menjadi tekanan tambahan bagi indeks di tengah minimnya sentimen positif.