Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adu Kuat Asing di BBCA dan BBRI, IHSG Menyerah Jelang Libur Lebaran

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, indeks harga saham gabungan (IHGS) ditutup terkoreksi tipis 0,06 persen ke level 4.545,952 pada akhir perdagangan, Rabu (30/5/2020). Sepanjang sesi perdagangan terakhirnya pada Ramadan 2020, 161 saham menguat, 212 terkoreksi, dan 174 stagnan.
Pekerja mengambil gambar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan ponselnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/5/2020). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG pada Senin (11/5/2020) berakhir di level 4.639,1 dengan penguatan sekitar 0,91 persen atau 41,67 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pekerja mengambil gambar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan ponselnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/5/2020). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG pada Senin (11/5/2020) berakhir di level 4.639,1 dengan penguatan sekitar 0,91 persen atau 41,67 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan harus puas mendarat di zona merah pada sesi terakhirnya untuk perdagangan periode Ramadan 2020.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, indeks harga saham gabungan (IHGS) ditutup terkoreksi tipis 0,06 persen ke level 4.545,952 pada akhir perdagangan, Rabu (30/5/2020). Sepanjang sesi perdagangan terakhirnya pada Ramadan 2020, 161 saham menguat, 212 terkoreksi, dan 174 stagnan.

Seperti diketahui, Rabu (20/5/2020) menjadi perdagangan terakhir sebelum memasuki musim libur Lebaran 2020. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dimulai kembali pada, Selasa (26/5/2020).

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi sasaran aksi jual dengan posisi net sell atau jual bersih Rp225,9 miliar sepanjang perdagangan, Rabu (20/5/2020). Selanjutnya, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menyusul dengan masing-masing Rp29 miliar dan Rp28,9 miliar.

Akan tetapi, aksi jual asing terhadap saham BBCA masih tertahan oleh net buy investor asing di saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). Perbankan milik negara itu mencetak beli bersih Rp231,8 miliar.

Selain berbelanja BBRI, investor asing juga memborong saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). Emiten konsumer itu menempati posisi kedua daftar saham paling diburu asing dengan nilai net buy Rp46,8 miliar.

Dengan demikian, tercatat investor asing mencetak net buy atau beli bersih di seluruh papan perdagangan senilai Rp81,71 miliar.

Total nilai transaksi di pasar reguler, tunai, dan negosiasi mencapai Rp40,41 triliun pada sesi perdagangan, Rabu (20/5/2020). Nilai itu berasal dari transaksi jual beli investor asing di saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI) senilai Rp33,3 triliun.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai pergerakan IHSG diwarnai aksi ambil untung alias profit taking. Kondisi itu terjadi setelah indeks menguat pada perdagangan sebelumnya.

“Menjelang libur maka aksi jual juga lebih kuat dari biasanya,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (20/5/2020).

William mengatakan saat ini arah tren IHSG sedang mengalami penurunan. Kabar diragukannya keampuhan vaksin Modena menjadi tekanan tambahan bagi indeks di tengah minimnya sentimen positif.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper