Bisnis.com, JAKARTA – Laba bersih PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. kuartal I/2020 melebihi perkiraan Mirae Asset Sekuritas sebesar 31,5 persen.
Analis Mirae Asset Sekuritas Emma A. Fauni menagatakan laba bersih perseroan yang mencapai Rp921 miliar telah melampau estimasi sebesar 31,5 persen. Sementara pendapatan sebesar di Rp13.89 triliun sejalan dengan perkiraan pada 23,3 persen.
Menurutnya penjualan pakan dan makanan olahan telah menjadi bantal untuk kinerja day old chicken (DOC) dan broiler yang lemah.
“Segmen DOC CPIN melihat penurunan pendapatan 6,9 persen year-on-year (yoy). Kami rasa volume penjualan yang lebih rendah karena pemusnahan besar-besaran dan harga jual yang lebih rendah, mengikuti penurunan harga DOC di pasar pada kuartal tersebut,” katanya Selasa (19/5/2020).
Emma menambahkan CPIN dapat menekan margin DOC EBIT sebesar 3 persen dari posisi 13,3 persen pada kuartal sebelumnya. Hal itu, lanjutnya, jauh lebih baik dibandinhkan dengan kompetitor JPFA dan MAIN yang menurun 7 persen.
Pendapatan segmen Broiler flat dengan marjin EBIT tertekan menjadi minus 9,4 persen didukung oleh harga broiler yang menurun di kuartal I/2020. Pendapatan dari pakan ternak juga menurun, tetapi marjin EBIT-nya tetap dipertahankan 11,2 persen.
Baca Juga
Emma menyebutkan segmen nakanan olahan adalah satu-satunya segmen yang mencatat pertumbuhan positif tepatnya pada 24,6 persen YoY, dengan margin EBIT yang kuat sebesar 17,2 persen. Menurutnya sebagian besar dipengaruhi oleh harga broiler yang lebih rendah.
“Sejauh ini, CPIN memberikan hasil pendapatan kuartal I/2020 yang paling layak, di mana laba bersih berhasil tumbuh 13,6 persen YoY, sedangkan JPFA 10,7 persen YoY dan MAIN minus -84,6 persen YoY,” ungkapnya.
Menurutnya kelebihan CPIN didukung oleh segmen pakan stabil dan makanan olahan serta segmen DOC yang tangguh. Sementara untuk kuartal II/2020, lanjutnya, situasi untuk DOC dan ayam pedaging di pasar menjadi lebih menantang pada April-pertengahan Mei.
“Hal ini mungkin memberikan tekanan lebih lanjut dalam margin DOC dan EBIT. Meskipun dalam beberapa hari terakhir harga DOC dan broiler telah pulih cukup kuat, kami melihat bahwa prospek ke depan tetap menantang,” katanya.
Meski demikian Emma tetap mempertahankan rekomendasi tahan pada CPIN dengan target harga sebesar Rp4.500.