Bisnis.com, JAKARTA – Emiten peternakan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. mengalami penurunan penjualan pada kuartal I/2020.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang diterbitkan oleh perseroan, terjadi sedikit pelemahan penjualan selama masa pandemi. Namun, manajemen perseroan menyatakan gangguan penjualan tidak berasal dari Covid-19 melainkan hal di luar virus tersebut.
Selain itu, manajemen menyatakan pelemahan tidak terjadi di semua bidang usaha.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2020 CPIN melaporkan penjualan bersih Rp13,88 triliun. Posisi itu turun 3,94 persen dibandingkan dengan Rp14,45 triliun pada kuartal I/2019. Dua segmen penjualan utama yakni pakan ternak dan ayam pedaging menyumbang Rp6,56 triliun dan Rp3,96 triliun.
Sementara itu, ayam usia sehari Rp1,50 triliun, ayam olahan Rp1,39 triliun dan lain-lain Rp462,07 miliar. Penurunan penjualan disebabkan segmen pakan ternak terkoreksi 6,90 persen.
Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan perseroan turun secara year on year (yoy). CPIN mengeluarkan Rp12,74 triliun pada kuartal I/2019 atau turun 6,27 persen dibandingkan dengan Rp11,94 triliun pada kuartal I/2020.
Baca Juga
Selain itu, beban umum dan beban operasi masing-masing mengalami penyusutan 5,73 persen dan 23,07 persen. Hal itu mengerek laba usaha perseroan 21,03 persen secara tahunan pada triwulan pertama menjadi Rp1,26 triliun.
Dengan demikian, CPIN mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp922,25 miliar pada kuartal I/2020. Posisi itu naik 13,68 persen dibandingkan dengan Rp811,53 miliar per kuartal I/2019.
Adapun laba per saham yang dapat dibagikan menjadi Rp56 dari posisi Rp49.