Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SoftBank Gandakan Rencana Nilai Buyback, Jack Ma Hengkang

Investor kakap asal Jepang SoftBank Group Corp menggandakan nilai yang rencananya akan dikucurkan untuk buyback saham dan mengumumkan perubahan dalam susunan dewan direksi perusahaan, termasuk pengunduran diri Jack Ma.
Jack Ma pada pembukaan Xin Philanthropy Conference 2018/Alibaba
Jack Ma pada pembukaan Xin Philanthropy Conference 2018/Alibaba

Bisnis.com, JAKARTA – Investor kakap asal Jepang SoftBank Group Corp menggandakan nilai yang rencananya akan dikucurkan untuk buyback saham dan mengumumkan perubahan dalam susunan dewan direksi perusahaan, termasuk pengunduran diri Jack Ma.

Dalam sebuah pernyataan, perusahaan berencana untuk membeli kembali sahamnya sendiri senilai 500 miliar yen (US$4,7 miliar) pada Maret 2021. Jumlah itu adalah tambahan dari jumlah nilai buyback bernilai sama yang telah diumumkan pada pertengahan Maret.

SoftBank juga mengumumkan beberapa perubahan dalam dewan, termasuk hengkangnya Ma, co-founder Alibaba Group Holding Ltd., sebagai direktur. Sejauh ini ada tiga calon direktur baru, termasuk Chief Financial Officer Yoshimitsu Goto. Menyusul kabar tersebut, saham SoftBank naik sekitar 1 persen.

SoftBank, yang dipimpin oleh konglomerat kenamaan Masayoshi Son, membeli kembali sahamnya untuk meningkatkan harga saham setelah portofolio investasi awal kehilangan nilainya.

Perusahaan memperkirakan akan mencatat rekor kerugian operasi 1,35 triliun yen untuk tahun yang berakhir 31 Maret ketika melaporkan hasil keuangan pada Senin sore (18/5/2020) waktu Tokyo.

Setelah berinvestasi secara agresif dalam sejumlah startup selama beberapa tahun terakhir, SoftBank kini menurunkan nilai saham di perusahaan-perusahaan seperti WeWork, Oyo Hotels dan Uber Technologies Inc.

"Pengumuman buyback tersebut menjadi kejutan, mengingat banyaknya ekspektasi yang rendah dan berita buruk," ujar Justin Tang, kepala riset Asia di United First Partners, seperti dilansir dari Bloomberg.

Pada Jumat (15/5/2020), SoftBank mengatakan telah membeli sahamnya sendiri senilai 250,6 miliar yen sejak 13 Maret. Jumlah ini adalah separuh dari anggaran senilai 500 miliar yen untuk rencana awal pembelian kembali.

Pembelian kembali yang diumumkan pada pertengahan Maret awalnya gagal mengangkat saham SoftBank di tengah kekhawatiran bahwa portofolio startup-startup yang dihuni perusahaan sangat rentan terhadap goncangan ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Ketika saham jatuh lebih dari 30 persen pada pekan berikutnya, Son mengambil langkah yang belum pernah dilakukan sebelumnya untuk melancarkan pembelian kembali kedua sejumlah 2 triliun yen. Pengumuman terbaru tersebut adalah bagian dari rencana itu.

“Son juga menyampaikan pesan bahwa dia serius tentang pendanaan buyback sejumlah 2 triliun yen yang dia umumkan pada bulan Maret," tambah Tang.

Saham perusahaan telah melonjak hampir 70 persen sejak SoftBank mengatakan berencana untuk menjual aset-aset guna menghimpun dana sebanyak 4,5 triliun yen selama setahun mendatang untuk membeli saham dan memangkas utang.

Bisnis data modal venturanya bernama Vision Fund, yang berfokus pada investasi teknologi dan berkontribusi atas lebih dari separuh dari laba yang dilaporkan tahun lalu, diperkirakan akan mencatat kerugian 1,8 triliun yen. Adapun, kerugian bersih keseluruhan perusahaan kemungkinan akan mencapai 900 miliar yen.

Kepergian Ma sendiri adalah momen bersejarah karena ia dan Son telah duduk di dalam susunan dewan perusahaan satu sama lain selama bertahun-tahun. Alibaba dianggap sebagai investasi paling sukses yang dilakukan Son.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper