Bisnis.com, JAKARTA—Saham empat bank jumbo keok dilepas asing pada Jumat (15/5/2020) padahal pemerintah merilis rangsangan penyelamatan ekonomi berbagai sektor termasuk perbankan.
Tercatat keempat bank jumbo kompak dijual asing pada Jumat (15/5/2020). Adapun, saham Bank BNI mencetak penjualan bersih asing sebesar Rp22,91 miliar. Dengan demikian aksi jual asing terhadap saham berkode BBNI itu mencapai Rp46,36 miliar.
Hal itu pun lantas mengakibatkan harga sahamnya ditutup melemah 5,65 persen dan menggenapkan koreksi secara tahun berjalan menjadi 57,45 persen ke level Rp3.340 per saham.
Lalu, disusul saham Bank Mandiri dengan aksi jual bersih mencapai Rp125,95 miliar jelang akhir pekan. Aksi jual bersih selama sepekan pun genap Rp273,9 miliar.
Walhasil, harga saham berkode BMRI itu terkoreksi 4,81 persen dan menambah koreksi secara tahun berjalan menjadi 51,01 persen ke level Rp3.760 per saham.
Saham Bank BCA mengekor dengan realisasi jual bersih asing sebesar Rp412,27 miliar pada perdagangan terakhir. Aksi tersebut menambah total penjualan saham berkode BBCA oleh asing menjadi Rp919,7 miliar dalam sepekan.
Sebagai imbasnya, harga saham BBCA ditutup terkoreksi 2,74 persen sehingga secara tahun berjalan koreksi menyentuh 28,42 persen ke level Rp23.925 per saham.
Terakhir, Bank BRI mencatatkan jual bersih asing tertinggi secara harian pada perdagangan terakhir dan dalam sepekan. Saham berkode BBRI itu dilepas asing dengan nilai Rp466,11 miliar pada perdagangan jelang akhir pekan sehingga total aksi lepas saham BBRI oleh asing mencapai Rp1,76 triliun dalam sepekan.
Pergerakan harga saham BBRI ditutup melemah 4,68 persen sehingga secara tahun berjalan, harga sahamnya telah terpangkas 49,09 persen ke level Rp2.240 per saham.
Secara total, dalam perdagangan sehari jelang akhir pekan investor asing telah menjual bersih sebesar Rp1,09 triliun. Dengan demikian, secara tahun berjalan, aksi jual bersih oleh asing menyentuh Rp24,92 triliun.
Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan bank pelat merah dan beberapa bank swasta menjadi bank jangkar. Adapun, bank jangkar adalah yang selama ini menjadi supplier pada pasar uang antar bank (PUAB).
Dalam keterangan resmi Bursa Efek Indonesia, Sabtu (16/5/2020), selama sepekan nilai rata-rata transaksi harian naik 10,34 persen menjadi Rp6,401 triliun dibandingkan dengan pekan lalu yaknin Rp5,801 triliun. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa memncapai 5.951 miliar saham, turun 7,46 persen dibandingkan dengan pekan sebelulmnya dengan 6.431 miliar saham.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai kapitalisasi pasar selama sepekan turun 1,95 persen. IHSG turun ke 4.507,6 dari sepekan lalu yakni 4.597,43. Bobot penurunan yang sama juga terjadi pada nilai kapitalisasi pasar yakni Rp5.212,72 triliun dari Rp5.316,53 triliun pada pekan lalu.