Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Susul Mandiri dan Hutama Karya, Inalum Terbitkan Global Bond US$2,5 Miliar

Penerbitan obligais global oleh BUMN menunjukkan kepercayaan investor internasional terhadap BUMN masih tinggi.
Karyawan sedang berbincang di depan kantor PT Inalum (Persero) Siguragura, Sumatra Utara./inalum.id
Karyawan sedang berbincang di depan kantor PT Inalum (Persero) Siguragura, Sumatra Utara./inalum.id

Bisnis.com, JAKARTA – Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertambangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) telah menerbitkan  obligasi global dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS)senilai US$2,5 miliar.

Dalam penawaran surat utang setara Rp37,5 triliun (kurs Rp15.000/dolar AS) itu, Inalum menawarkan tiga tenor , yakni 5 tahun, 10 tahun, dan 30 tahun. Adapun, kupon yang ditawarkan adalah 4,75 persen untuk 5 tahun, 5,45 persen untuk 10 tahun, dan 5,8 persen untuk 30 tahun. Surat utang Inalum telah mendapatkan peringkat Baa2 dari Moody's dan BBB- dari Fitch Ratings.

Penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk refinancing bond yang jatuh tempo sebesar US$1 miliar. Sementara itu, sisanya digunakan untuk pembiayaan berbagai proyek strategis yang akan digarap perusahaan.

Adapun, beberapa proyek yang akan digarap Inalum di antaranya, pembangunan Smelter Grade Aluminasi Refinery di Mempawah berkapasitas 1 juta ton per tahun dan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8.

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa langkah pendanaan yang dilakukan Inalum ini membuktikan bahwa kepercayaan investor terhadap perusahaan pelat merah masih tinggi.

“Dengan ini terbukti bahwa dunia usaha internasional masih mempercayai perusahaan BUMN yang sekarang terus berbenah demi meningkatkan daya saingnya, serta semakin transparan. Indonesia di bawah kepemimpinan Pak [Presiden] Jokowi juga masih dipercaya oleh dunia Internasional,” jelasnya melalui siaran pers, Selasa (12/5/2020).

Penerbitan global bond oleh Inalum ini menyusul penerbitan surat utang serupa yang telah lebih dulu dilakukan oleh PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai US$600 juta dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. senilai US$500 juta. Dengan demikian, dalam 2 pekan terakhir, global bond yang sudah diterbitkan BUMN mencapai US$3,6 miliar atau setara dengan Rp54 triliun.

Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat-Republik Indonesia (DPR RI) beberapa pekan lalu, Erick Thohir telah menyatakan pemerintah akan mendorong perusahaan pelat merah untuk menerbitkan obligasi. Hal ini diharapkan dapat membawa devisa untuk menambah likuiditas di dalam negeri.

“Obligasi baru diusulkan dan disepakati, kami sepakat memang waktunya harus pas, untuk jumlahnya berapa, ini yang akan kami bicarakan. Tetapi, ini pasti khusus perusahaan yang punya rating bagus seperti Bank Mandiri, BRI, Pertamina,” jelasnya, beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper