Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penuhi Dua Kriteria Ini, Rating BUMN Bakal Bagus

Likuiditas dan Akses Keuangan Jadi Perhatian Pefindo Terapkan Rating untuk BUMN. Penerbitan surat utang oleh perusahaan BUMN yang mendapatkan pemeringkatan Pefindo sampai dengan April mencapai Rp10,22 triliun.
GEDUNG KEMENTERIAN BUMN Bisnis/Himawan L Nugraha
GEDUNG KEMENTERIAN BUMN Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Persoalan likuiditas dan akses keuangan menjadi salah dua perhatian utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dalam melakukan perubahan outlook sejumlah badan usaha milik negara (BUMN).

Pefindo tercatat telah menurunkan outlook PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. dan PT Waskita Karya (Perero) Tbk. dari stabil menjadi negatif.

Meski begitu, peringkat ketiga perusahaan tersebut tidak mengalami perubahan. Peringkat Adhi Karya tetap idA-, PT PP tetap idA+, dan Waskita Karya tetap idA-.

Analis Pefindo Niken Indriarsih menyatakan bahwa perubahan prospek atau outlook itu didasarkan pada likuiditas dan fleksibilitas keuangan ketiga perusahaan tersebut. Menurutnya, tiga BUMN karya itu juga memiliki posisi fundamental yang cukup berisiko.

“Kalau BUMN, perlu dicermati terkait likuiditas dan juga fleksibilitas keuangan, artinya akses terhadap perbankan dengan sesama BUMN juga kita akan lihat mana yang fundamentalnya bagus,” jelasnya, Jumat (8/5/2020).

Dia menjelaskan bahwa dibandingkan dengan emiten BUMN di sektor jalan tol seperti PT Jasa Marga (Persero) Tbk., fundamental ketiga BUMN karya cenderung lebih lemah. Menurutnya, emiten jalan tol relatif memiliki prospek yang lebih cerah dibandingkan tiga BUMN karya itu.

Menurutnya, fundamental emiten jalan tol cukup kuat karena memiliki model bisnis yang bertumpu pada konsesi jalan tol jangka panjang. Selain itu, emiten jalan tol dinilai akan lebih cepat pulih saat perekonomian mulai berjalan normal kembali.

Di luar tiga BUMN karya itu, Pefindo juga telah melakukan perubahan outlook terhadap BUMN lain seperti PT Waskita Toll Road, PT Perkebunan Nusantara X, dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Seluruhnya mengalami penurunan outlook dari stabil ke negatif.

Sementara itu, PT Pos Indonesia (Persero) dan Perum Perumnas (Persero) mengalami penurunan peringkat. Peringkat dan outlook Pos Indonesia diturunkan dari idA-/stabil menjadi idBBB+/negatif. Adapun, peringkat dan outlook Perum Perumnas dipangkas dari idBBB+/stabil menjadi idSD.

Pefindo juga telah menurunkan peringkat KIK EBA Mandiri-Garuda (GIAA01) dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. dari idAA+ menjadi idA-/credit watch negative.

Di sisi lain, penerbitan surat utang oleh perusahaan BUMN yang mendapatkan pemeringkatan Pefindo sampai dengan April mencapai Rp10,22 triliun. Penerbitan surat utang BUMN mendominasi total penerbitan yang diperingkat Pefindo sepanjang 4 bulan pertama tahun ini sebesar Rp19,12 triliun.

Berdasarkan sektor industrinya, BUMN di sektor energi menjadi sektor dengan penerbitan surat utang tertinggi, yakni Rp4,92 triliun. Sektor industri lembaga keuangan khusus menyusul di posisi kedua dengan total penerbitan mencapai Rp4 triliun.

Senior Vice President - Financial Institution Ratings Division Pefindo Hendro Utomo mengatakan bahwa data tersebut menggambarkan bahwa kebutuhan penggalangan dana oleh BUMN masih cukup besar. Menurutnya, status perusahaan negara juga membuat minat investor terhadap surat utang BUMN akan tetap tinggi.

“Faktor BUMN tetap menjadi salah satu poin yang dipertimbangkan dalam membeli surat utang, walaupun tentunya perkembangan terakhir ini juga akan menjadi perhatian investor dan penerbitnya,” katanya.

Berdasarkan mandat pemeringkatan yang diterima Pefindo sampai dengan 30 April 2020, total rencana emisi surat utang oleh BUMN masih ada sekitar Rp42,13 triliun. Adapun, total mandat yang diterima dari BUMN dan non-BUMN mencapai Rp71,28 triliun.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper