Bisnis.com, JAKARTA— Direktur Utama PT Envy Technologies Tbk. (ENVY) Dato’ Sri Mohd Sopiyan bin Mohd Rashdi mengundurkan diri dari emiten sektor teknologi itu.
Dikutip dari keterbukaan informasinya, Jumat (8/5/2020), surat pengunduran diri bos emiten yang baru meluncurkan aplikasi dompet digital itu dilayangkan pada Rabu (6/5/2020). Sayangnya, pada keterangan tersebut tak dijelaskan alasan pengunduran diri posisi strategis itu.
Sekretaris Perusahaan Ni Wayan Sukawidiani Resi dalam keterangannya menyebut proses pengunduran diri akan dilanjutkan dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Penyelenggaraan RUPS akan digelar paling lambat 90 hari setelah penyampaian surat pengunduran diri.
Adapun, ENVY merupakan salah satu emiten di bidang teknologi yang belum lama ini merilis aplikasi pembayaran digital, Un1ty. Peluncuran Un1ty ini dilakukan menyusul suksesnya aplikasi yang diluncurkan sebelumnya yakni Toko Indonesia (Ko-In).
Sebagai informasi, Ko-In adalah aplikasi mobile yang bertujuan mendigitalisasi warung-warung atau toko-toko tradisional di Indonesia guna meningkatkan nilai dari keberadaan warung atau toko tradisional tersebut.
Sepak terjang saham ENVY pun cukup menarik. Di pasar saham, ENVY tercatat pada medio 2019 dan harga sahamnya meroket 50 persen. Saham perdana yang dilego seharga Rp377 per saham pun naik menjadi Rp555 tak lama setelah diperdagangkan.
Pada penutupan perdagangan Jumat (8/5/2020), harga saham ENVY ditutup menguat 0,85 persen ke Rp118 per saham. Kendati demikian, saham ENVY sempat melonjak 34,52 persen ke Rp226 persen saat momentum rebound di pasar saham pertengahan April.
Perdagangan saham ENVY pun pernah dihentikan sementara sebanyak tiga kali yakni pada November 2019, 28 Januari 2020 dan pada 29 Januari 2020 hingga 16 Maret 2020.