Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Pembagian Dividen Rp896 Miliar Belum Dorong Saham Sarana Menara (TOWR)

Pada penutupan perdagangan Rabu (6/5/2020), saham TOWR terkoreksi 1,68 persen atau 15 poin menjadi Rp880. Sepanjang perdagangan, harga bergerak di rentang Rp875 - Rp900.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana emiten menara PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) menebar dividen sebesar Rp896,67 miliar belum mampu mendongkrak sahamnya seiring dengan pelemahan IHSG.

Pada penutupan perdagangan Rabu (6/5/2020), saham TOWR terkoreksi 1,68 persen atau 15 poin menjadi Rp880. Sepanjang perdagangan, harga bergerak di rentang Rp875 - Rp900.

Nilai transaksi saham mencapai Rp77,32 miliar dengan frekuensi 6.265 kali transaksi. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp44,89 triliun.

Sepanjang tahun berjalan, saham TOWR menanjak 9,32 persen. Adapun, dalam sebulan terakhir harga menguat 23,08 persen.

Realisasi dividen sebesar Rp896,67 miliar direstui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung di Menara BCA, Jakarta Pusat, Selasa (5/5/2020).

Wakil Direktur Utama TOWR Adam Ghifari menyebutkan perseroan sebelumnya sudah membagikan dividen interim pada bulan Desember 2019 sebesar Rp302,88 miliar, sehingga total dividen yang akan dibagikan berkisar Rp1,2 triliun.

“Selanjutnya, sisa dividen tunai yang akan dibagikan oleh perseroan adalah Rp17,86 per saham atau sekitar Rp896,67 milIar,” ungkap Adam kepada Bisnis.com, Selasa (5/5/2020).

Secara keseluruhan, pemegang saham perseroan yang tergabung dalam korporasi Grup Djarum tersebut akan mendapatkan dividen sebesar Rp23,86 per saham atau 51,22 persen dividen payout ratio dari laba periode berjalan untuk tahun buku 2019.

Lebih lanjut, dia menggarisbawahi nilai-nilai yang dibagikan kepada pemegang saham harus disesuaikan dengan jumlah saham yang dipegang perseroan (treasury shares). Hal ini mengingat saham tresuri tidak mendapatkan hak pembagian dividen.

Perseroan membukukan kinerja positif sepanjang 2019. Hampir seluruh pos termasuk pendapatan, laba, dan aset perseroan kompak naik.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang 2019 pendapatan emiten berkode TOWR tumbuh 9,99 persen, dari yang semula Rp5,86 triliun menjadi Rp6,45 triliun.

Pendapatan ini utamanya berasal dari segmen bisnis sewa menara yakni sebesar Rp5,58 trilium, sedangkan sisanya yakni Rp871,54 miliar berasal dari segmen jasa lain seperti MWIFO dan VSAT.

Adapun pos beban pendapatan juga terpantau naik, dari sebelumnya Rp508,5 miliar menjadi Rp610,7 miliar atau mengalami kenaikan 20,1 persen. EBITDA perseroan juga naik 9,20 persen dari yang semula Rp4,93 triliun menjadi Rp5,38 triliun.

Meskipun demikian, perseroan tetap membukukan laba. Tercatat, laba penghasilan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk nonpengendali per akhir 2019 adalah sebesar Rp2,34 triliun, naik 6,45 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,20 triliun.

Dengan demikian laba per saham perseroan juga naik, dari Rp43 per saham pada akhir 2018, menjadi Rp46 per saham pada akhir 2019.

Sementara itu, pundi-pundi orang terkaya di Indonesia, yakni Hartono bersaudara bakal bertambah seiring rencana pembayaran dividen dari Sarana Menara Nusantara.

Seperti diketahui, saham mayoritas TOWR dipegang oleh PT Sapta Adhikari Investama (SAI) yang merupakan perusahaan investasi milik keluarga Hartono. Tercatat per 9 April 2020, SAI memiliki 50,89 persen atau 25.961.486.765 saham TOWR.

Mengacu pada jumlah dividen yang akan dibagikan dan total kepemilikan saham SAI di TOWR, Budi dan Michael Hartono berhak mendapatkan dividen dari laba TOWR tahun buku 2019 sebesar Rp458,99 miliar.

Dari waktu ke waktu, SAI terpantau terus menambah kepemilikannya di TOWR. Per akhir Desember 2019 lalu, anak usaha Djarum ini memiliki 50,05 persen saham, kemudian pada Januari 2020 meningkat menjadi 50,28 persen, dan kini mencapai 50,89 persen.

Adapun selain yang dimiliki oleh kakak beradik Hartono, 47,53 persen sisa saham di TOWR merupakan milik masyarakat dan 1,58 persen lainnya adalah saham treasury.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper