Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belum Capai Target, Pemerintah Gelar Lagi Lelang SBSN 6 Mei 2020

Pemerintah akan menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) tambahan sebagai tindak lanjut dari hasil lelang, Selasa (5/5/2020). Langkah itu ditempuh untuk memenuhi target indikatif yang dibidik oleh pemerintah senilai Rp8 triliun.
 Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan melaksanakan lelang surat berharga syariah negara (SBSN) tambahan atau green shoe option pada, Rabu (6/5/2020).

Pemerintah akan menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) tambahan sebagai tindak lanjut dari hasil lelang, Selasa (5/5/2020). Langkah itu ditempuh untuk memenuhi target indikatif yang dibidik oleh pemerintah senilai Rp8 triliun.

Penawaran yang masuk dalam lelang SBSN senilai Rp18,11 triliun, pada Selasa (5/5/2020). Dari jumlah itu, pemerintah menyerap senilai Rp5,55 triliun atau masih dibawah target indikatif Rp8 triliun.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku terkait penerbitan dan penjualan SBSN di pasar perdana serta pelaksanaan kebijakan keuangan negara untuk penanganan pandemi COVID-19, pemerintah akan melaksanakan lelang SBSN tambahan atau green shoe option pada, Rabu (6/5/2020), pukul 09:00—10:00 WIB.

Pelaksanaan lelang tambahan itu dapat diikuti oleh Bank Indonesia (BI), lembaga penjamin simpanan (LPS) dan/atau dealer utama yang menyampaikan penawaran dalam pembelian lelang SBSN, Selasa (5/5/2020).

Seri yang ditawarkan pada lelang tambahan, Rabu (6/5/2020), sebagai berikut:

Seri SBSN

Imbalan

WAY

Underying Asset

Tanggal Lelang

Tanggal Setelmen

PBS002

5,45 persen

6,19696 persen

Proyek atau kegiatan APBN 2020 dan barang milik negara (BMN)  berupa tanah atau bangunan

6 Mei 2020

8 Mei 2020

PBS026

6,625 persen

7,40923 persen

Proyek atau kegiatan APBN 2020 dan BMN berupa tanah/bangunan

6 Mei 2020

8 Mei 2020

Sumber: Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu)

Sebagai catatan, pemerintah melelang lima seri surat berharga SBSN dengan target indikatif Rp8 triliun. Seri sukuk negara yang dilelang yakni satu surat perbendaharaan negara syariah (SPN-S) dan empat project based sukuk (PBS) untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020.

DJPPR mencatat, penawaran terbanyak masuk untuk seri PBS007 yang jatuh tempo pada 15 September 2040. Penawaran untuk seri tersebut mencapai Rp6,28 triliun dengan yield tertinggi yang masuk 9,25 persen dan terendah 8,28 persen.

Penawaran masuk terbesar kedua untuk seri PBS026 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024. Jumlah penawaran yang masuk untuk seri itu senilai Rp4,99 triliun dengan yield tertinggi 8,00 persen dan terendah 7,21 persen.

Sementara itu, penawaran yang masuk untuk seri PBS002 yang jatuh tempo 15 Januari 2022 mencapai Rp4,89 triliun. Yield tertinggi yang masuk 7,50 persen dan terendah 6,06 persen.

Berikut adalah hasil lengkap lelang SBSN, Selasa (5/5/2020):

SPN-S 06112020

PBS-002

PBS-026

PBS-007

PBS-005

Jumlah Penawaran

Rp0,650 triliun

Rp4,893 triliun

Rp4,997 triliun

Rp6,2886 triliun

Rp1,2858 triliun

Jumlah Dimenangkan

-

Rp1,500 triliun

Rp1,200 triliun

Rp2,850 triliun

-

Rerata Imbal Hasil

-

6,19696 persen

7,40923 persen

8,44330 persen

-

Jatuh Tempo

6 November 2020

15 Januari 2022

15 Oktober 2024

15

September 2040

15 April 2043

Sumber: Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper