Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahana TCW Sebut Obligasi Jadi Pilihan Menarik saat Pandemi, Simak Ulasannya!

Bahana TCW menyebut krisis finansial yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 diprediksi telah melewati puncak. Beberapa indikator memperlihatkan pasar finansial Indonesia mulai kembali rebound.
Chief Economist & Direktur Investor Relations Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat menjawab pertanyaan redaksi disela-sela Bisnis Indonesia Leader\'s Day, di kantor Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (5/9)./JIBI-Endang Muchtar
Chief Economist & Direktur Investor Relations Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat menjawab pertanyaan redaksi disela-sela Bisnis Indonesia Leader\'s Day, di kantor Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (5/9)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bahana TCW Investment Management menilai kondisi pasar finansial yang mulai membaik membuka peluang untuk berinvestasi di instrumen baik surat berharga negara maupun reksa dana pendapatan tetap.

Bahana TCW menyebut krisis finansial yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 diprediksi telah melewati puncak. Beberapa indikator memperlihatkan pasar finansial Indonesia mulai kembali rebound.

Sebagai gambaran, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat ke level Rp15.157 pada akhir April 2020. Sementara itu, obligasi Indonesia diprediksi menguat seiring dengan turunnya imbal hasil surat utang negara (SUN) pekan lalu.

Direktur Riset dan Kepala Investasi Alternatif PT Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo menjelaskan bahwa kesempatan itu dilandasi oleh tingkat imbal hasil atau yield obligasi negara tenor 10 tahun yang mencapai 8 persen.

Menurutnya, nilai itu terbilang menarik dibandingkan dengan yield obligasi sejumlah negara lainnya yang rata-rata di bawah yield Indonesia.

Selain yield yang menarik, Soni juga menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih positif meskipun diprediksi turun ke level 2,3 persen hingga 2,4 persen.

“Ini momen baik untuk investasi di obligasi karena yield sangat menarik. Untuk jangka pendek dan menghindari volatilitas yang belum stabil, sebaiknya memilih reksa dana pendapatan tetap [fixed income] yang bisa dicairkan kapan saja,” ujarnya melalui siaran pers, Selasa (5/5/2020).

Dia menyebut salah satu produk reksa dana pendapatan tetap yang masih memberikan return positif yakni Bahana Asian Bond Fund IBI. Menurutnya, instrumen itu mencatatkan return sebesar 1,43 persen dalam 1 bulan atau 7,6 persen selama 1 tahun.

Soni mengatakan Asian Bond Fund IBI (ABF) selalu membeli obligasi saat pasar turun. Dengan demikian, dapat mengimbangi harga obligasi.

“Jadi ketika market rebound, ABF umumnya selalu positif,” jelasnya.

Selain ABF, Bahana TCW juga memiliki beberapa produk reksa dana penapatan tetap yakni Kehati Lestari, Makara Prima, PTS Generasi Gemilang, Asia Bond Fund IBI, MES Syariah Fund, dan Ganesha Abadi.

Soni menyarankan agar apara investor mengalokasikan dana investasinya secara bertahap untuk tujuan jangka panjang di instrumen reksa dana saham. Pasalnya, volatilitas pasar saham masih tinggi.

Bahana TCW menyediakan variasi produk reksa dana antara lain Bahana Trailblazer Fund, Dana Ekuitas Prima, Bahana Dana Prima, Bahana iCon Syariah, Bahana Primavera 99 Kelas S, dan Bahana Primavera 99 Kelas G.

Dia menambahkan agar investor membagi porsi investasinya sebesar 50 persen di obligasi atau reksa dana pendapatan tetap, 25 persen pada reksa dana saham, dan 25 persen di reksa dana pasar uang yang juga berguna sebagai cadangan kas.

“Fluktuasi pasar akan kembali stabil bila ada sentimen positif yakni melandainya kurva tingkat penyebaran virus COVID-19 dan vaksin baru ditemukan.,” imbuhnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper